SuaraBali.id - Kumpulan ucapan Hari Raya Galungan, Rabu (16/9/2020) hari ini. Seluruh umat Hindu merayakan Hari Suci Galungan.
Hari Raya Galungan merupakan hari kemenangan kebaikan atas kejahatan. Perayaan tersebut juga dibarengi dengan mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan.
Kumpulan Ucapan Hari Raya Galungan
Berikut ini kumpulan ucapan Hari Raya Galungan 2020 yang cocok dibagikan kepada saudara, sahabat, dan kerabat dekat lainnya yang merayakan Galungan.
Baca Juga:Perayaan Hari Raya Galungan, Desa Adat Legian Terapkan Protokol COVID-19
- Rahajeng nyanggra rahina jagat Galungan semeton titiang semuanya. Dumogi Ida Sang Hyang Widhi ngicenin kerahayuan. (Selamat menyambut hari raya alam semesta Galungan kerabat saya semuanya. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa memberikan kerahayuan).
- Marep ring semeton Bali sami sane magenah ring Indonesia yadiapin di luar negeri. Rahajeng rahina Galungan. (Kepada kerabat Bali semua yang tinggal di Indonesia dan juga di luar negeri. Selamat Hari Raya Galungan. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa memberikan kerahayuan).
- Ngelawar bangkung di Ceningan, Rahajeng Galungan. Baju baru lengan dawa, semoga setata sehat lan bagia. Banten saeban di pura, nenten wenten malih sinampure. (Ngelawar babi di Ceningan. Selamat Galungan. Baju baru lengan panjang, semoga tetap sehat dan bahagia. Banten saeban di pura, tidak ada lagi permohonan maaf).
- Selamat merayakan Hari Suci Galungan, semoga Dharma menang atas Adharma.
- Selamat merayakan Hari Suci Galungan, semoga Tuhan dan Para Leluhur selalu memberikan anugerah kepada kita semua.
- Selamat Hari Suci Galungan, semoga makna kemenangan Dharma atas Adharma dapat kita implementasikan di dalam kehidupan sehari-hari.
Desa Adat Legian Terapkan Protokol COVID
Hari ini Perayaan Hari Raya Galungan, Rabu (16/9/2020). Desa Adat Legian di Kabupaten Badung, Bali, menerapkan berbagai protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19 saat perayaan.
Dalam pelaksanaan persembahyangan, petugas adat juga membatasi jumlah umat yang bersembahyang dalam waktu bersamaan maksimal 30 orang.
Seluruh umat yang bersembahyang juga diwajibkan untuk mengenakan masker.
"Kami di Desa Adat Legian bersama LPM dan Satgas COVID-19 di sini telah melakukan langkah-langkah strategis pencegahan COVID-19 seperti dengan memasang tanda jaga jarak antar umat dan melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh pura yang di wilayah kami," ujar Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Legian, Wayan Puspa Negara di Badung.
Baca Juga:Makna dan Kumpulan Ucapan Hari Raya Galungan
Dalam persembahyangan Hari Raya Galungan, yang akan dilibatkan adalah prajuru inti, pengurus desa adat dan lembaga-lembaga yang ada seperti LPM dan lainnya yang jumlahnya akan tetal diatur secara terbatas.
"Itu agar tidak terjadi kerumunan. Pembatasan juga diatur berdasarkan waktu persembahyangan. Misalnya pagi siang dan sore. Sehingga tidak menumpuk warga kami dan tetap bisa menerapkan protokol kesehatan," ungkap Puspa Negara.
Menurutnya, masyarakat di wilayah Desa Adat Legian hingga saat ini memiliki tingkat kesadaran yang cukup, khususnya dalam upaya mencegah COVID-19 yang dapat dilakukan diri sendiri.
“Mungkin masih ada satu dua warga kami masih ada yang mungkin lupa pakai masker, itu kami lakukan edukasi. Kami juga menyiapkan masker gratis kalau menemukan warga yang memakai pakai masker," ujarnya.
Ketua Penrepti atau Kepala Keamanan Desa Adat Legian, A.A Putu Oka Hartawan menjelaskan, untuk mendukung penerapan protokol kesehatan di Pura pada Hari Raya Galungan, pihaknya akan mengerahkan petugas gabungan seperti dari unsur Pecalang dan Linmas.
"Kami akan melibatkan mereka secara bergiliran dari pagi, siang dan sore secara bergantian. Jadi lebih dari 100 orang petugas kami terjunkan di seluruh pura yang ada di Desa Adat Legian untuk memastikan protokol kesehatan berjalan dengan baik dan kenyamanan serta keamanan di area pura," ujarnya.
Pada kesempatan terpisah, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengatakan, dalam rangka menyambut Hari Suci Galungan dan Kuningan pihaknya berharap seluruh masyarakat Badung dapat semakin sadar terkait situasi pandemi COVID-19 di Bali.
"Untuk kegiatan Upacara Yadnya tetap akan dilaksanakan tanpa mengurangi esensi. Tetapi, yang perlu diatur adalah jumlah pengayah atau orang yang terlibat dalam pelaksanaan," katanya.