- Uya Kuya ceritakan detik-detik rumahnya dijarah massa
- Ungkap saat itu masih ada di rumah beserta keluarga
- Firasat 2 jam sebelum digeruduk setelah rumah Sahrini dijarah
SuaraBali.id - Anggota DPR, Surya Utama (Uya Kuya) menceritakan kronologi yang dialaminya saat rumah tercintanya dijarah oleh massa.
Dalam podcastnya bersama Denny Sumargo, Uya mengaku bahwa dirinya sama sekali tidak terpikirkan bahwa rumahnya akan dijarah massa.
“Sampai sore hari (di hari kejadian) Gue masih berpikir positif, bahwa tidak akan ada orang sampai masuk (rumah) begitu,” aku Uya, dikutip dari youtube Denny Sumargo, Rabu (5/11/25).
“Di demo iya mungkin,” tambahnya.
Namun pikiran rumahnya akan ikut dijarah mulai muncul ketika Uya melihat kejadian rumah Politikus Partai NasDem, Ahmad Sahroni dijarah massa.
“Tapi pas saat rumah Sahroni sudah dijarah, gue sempet berpikir bisa terjadi ini,” sebut Uya.
Uya Kuya mengakui bahwa di hari kejadian, dirinya masih berada di rumah tersebut bersama keluarganya.
Namun, dua jam sebelum massa menggeruduk rumahnya, Uya dan istrinya, Astrid Kuya memutuskan untuk mengamankan diri keluar dari rumah.
“Gue pada saat itu terus terang ada di rumah yang dijarah, pada saat sore itu,” cerita Uya.
Baca Juga: Ahmad Sahroni Curhat Momen Penjarahan : 'Kalau Hari Itu Saya Meninggal Saya Ikhlas'
“Saat sore itu gue di situ, tapi pada saat dua jam sebelum orang ramai, gue udah keluar untuk ngurusin keluarga gue yang lain,” sambungnya.
Bukan hanya Uya dan istrinya saja, rupanya sang mertua hingga adik ipar Uya saat itu juga ada di dalam rumah tersebut.
“Di rumah itu masih ada papa mamanya Astrid, mertua gue, adiknya Astrid suami istri, keluarganya anak – anaknya, ada saudara gue dengan keluarganya, ada karyawan dengan keluarganya, itu masih tinggal di situ,” urai Uya.
“Dan mertua gue baru keluar 30 apa 45 menit sebelum orang masuk ke dalam, malam itu dan tidak membawa apa – apa cuma 4 baju aja,” sambungnya.
Uya mengakui bahwa dirinya sama sekali tidak terpikir akan terjadi penjarahan, sehingga saat itu Uya hanya membawa 4 baju dan meninggalkan semua barang berharganya.
“Jadi semuanya ditinggal, surat semua barang berharga itu nggak dibawa. Karena nggak kepikiran juga bakal masuk, cuman keluar biar aman aja gitu kan,” kata Uya.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026