- Menurut pengamat Rocky Gerung, Jokowi tidak bisa tidur nyenyak karena netizen terus membongkar skandal.
- Kasus Kereta Cepat Whoosh disebut sebagai skandal yang paling sulit dihindari Jokowi karena ada dugaan mark up
- Proyek Whoosh yang beralih dari Jepang ke China ini kini menjadi beban utang negara dan berpotensi pidana.
SuaraBali.id - Munculnya berbagai macam kasus yang menyeret nama Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bak tak menemukan tiitk akhir.
Satu per satu mendatangi sosok mantan presiden yang dicintai banyak masyarakat ini.
Menurut Pengamat Politik, Rocky Gerung, Jokowi kini sudah mulai kehilangan rasa nyenyak saat tidur.
Pasalnya, setiap hari netizen membongkar kembali skandal yang pernah terjadi selama 10 tahun pemerintahannya.
“Seseorang yang kehilangan pulung, tidak punya lagi kemampuan untuk membaca tanda – tanda alam, dan itu yang sedang terjadi sebetulnya pada Pak Jokowi,” ujar Rocky, dikutip dari youtubenya, Senin (20/10/25).
“Pada akhirnya dia tidak bisa tidur nyenyak, karena setiap hari netizen membongkar kembali skandal – skandal yang pernah terjadi selama 10 tahun,” imbuhnya.
Rocky sontak menyebutkan skandal – skandal yang menyeret nama Jokowi, mulai dari kasus ijazah hingga proses terpilihnya Gibran Rakabuming Raka menjadi Wakil Presiden.
Namun dari sekian banyak kasus yang menyeret nama Jokowi, menurut Rocky kasus Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung (Whoosh) adalah kasus yang sulit dihindari oleh seorang Jokowi.
“Bukan sekedar soal ijazah, atau kasus penyelundupan hukum terhadap anaknya yaitu Pak Gibran yang sekarang jadi Wakil Presiden,” ucap Rocky.
Baca Juga: Pengakuan Dosen UMS Kepada dr Tifa : Iriana Jokowi Tak Lulus? Gelar SE dan MM Jadi Sorotan
“Tapi hari ini akhirnya jadi semacam hal yang kemudian jadi titik sorot pembicaraan, yaitu soal kereta api cepat. Dan terlihat bahwa agak sulit untuk Pak Jokowi menghindar dari tuduhan publik bahwa beliau melakukan mark up,” sambungnya.
Rocky kemudian menyebut bahwa proyek Kereta api cepat tersebut mulanya bernegosiasi dengan Jepang, namun akhirnya Jepang dibuat kecewa lantaran Indonesia memilih untuk bekerja sama dengan China.
“Kita tahu Sejarah dari Kereta api cepat itu tadinya negosiasi dengan Jepang, lalu Jepang mutung kesal, karena hasil riset dari Jepang kelihatannya dipindahkan ke China. Lalu China akhirnya yang menjadi penerima proyek itu,” urai Rocky.
“Dan setelah dihitung bahwa sebetulnya biaya dengan investasi Jepang itu jauh lebih masuk akal, daripada China,” imbuhnya.
Rocky mengatakan bahwa soal pengadaan Kereta Api Cepat ini sudah sempat dibahas mengenai fungsi utamanya.
Menurut Rocky, ada kalkulasi yang kurang tepat, sehingga kini akhirnya menimbulkan beban utang untuk negara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Jalankan Program BRI Menanam Grow & Green, BRI Salurkan Bibit Pohon di Bandung
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal