Eviera Paramita Sandi
Selasa, 19 Agustus 2025 | 17:47 WIB
Nafa Urbach [Instagram]

SuaraBali.id - Sebuah niat untuk memberikan klarifikasi justru berakhir menjadi badai kritik di media sosial.

Inilah yang dialami artis sekaligus politisi Nafa Urbach, yang mendadak jadi pusat perhatian setelah mencoba membela usulan kenaikan gaji anggota DPR RI sebesar Rp50 juta.

Alih-alih mendapat pemahaman, argumennya dinilai tidak peka dan memicu kemarahan publik.

Polemik bermula ketika Nafa mencoba menjelaskan logika di balik kenaikan gaji tersebut, yang menurutnya wajar karena anggota dewan kini tidak lagi menerima fasilitas rumah dinas.

Ia menyoroti kesulitan para wakil rakyat yang berasal dari luar daerah.

"Dewan itu tidak dapat rumah jabatan, dikarenakan banyak sekali anggota dewan yang dari luar kota," ujar Nafa Urbach, dalam sebuah video yang diunggah ulang akun @rumpi_gosip pada Selasa, 18 Agustus 2025.

Menurutnya, kondisi ini memaksa para anggota dewan untuk merogoh kocek pribadi demi menyewa tempat tinggal di sekitar kompleks parlemen Senayan demi efisiensi kerja.

"Maka dari itu, banyak sekali anggota dewan yang kontrak di dekat Senayan, supaya memudahkan mereka untuk ke DPR, ke kantor," kata mantan istri aktor Zack Lee ini.

Namun, argumen yang tadinya berusaha membangun simpati itu seketika runtuh saat Nafa menggunakan pengalamannya sendiri sebagai contoh.

Baca Juga: WNA Azerbaijan Nekat Rampok Money Changer di Bali, Uang Berserakan di Jalan

Ia mengeluhkan perjuangannya menghadapi kemacetan lalu lintas, yang ia anggap sebagai sebuah kesulitan berarti.

"Saya aja yang tinggalnya di Bintaro, itu macetnya tuh luar biasa," katanya mengeluh.

Keluhan inilah yang menjadi titik ledak amarah warganet.

Pernyataan tersebut dianggap menyepelekan perjuangan jutaan rakyat biasa yang setiap hari menghadapi kondisi serupa bahkan jauh lebih berat tanpa pernah mendapat kompensasi atau tunjangan khusus.

Pembelaan Nafa dinilai menunjukkan jarak yang menganga antara realitas seorang pejabat dengan kehidupan konstituennya.

Ruang komentar media sosial pun banjir dengan perbandingan menohok dari warganet yang merasa nasib mereka jauh lebih sulit.

Load More