SuaraBali.id - Bali tetap mempertahankan eksistensi pariwisata berbasis budaya dan menolak kasino meski diiming-imingi keuntungan besar.
Hal ini ditegaskan Gubernur Bali Wayan Koster dalam peluncuran kerja sama imbal jasa pungutan wisatawan asing di Denpasar, Sabtu (16/8/2025).
“Saya diimingi (dijanjikan sesuatu yang membujuk), kalau ada kasino di Bali bapak langsung bisa dapat Rp100 triliun,” jelasnya,
Menurutnya ia menolak pengembangan kasino karena pariwisata Bali adalah pariwisata budaya, dan pariwisata sendiri adalah masa depan Bali bahkan hingga hari ini pun 60 persen ekonomi Bali bersumber dari sektor pariwisata.
Ia menyebut Bali dan pariwisata dengan kokoh dan berprinsip, tidak mudah dirayu untuk membangun sesuatu yang bertentangan dengan budaya.
Sedangkan saat ini untuk pariwisata budaya, Bali belum memiliki saingan.
Dengan menjalankan bisnis kasino artinya Bali hanya ingin bersaing dengan negara lain.
“Angkanya memang bagus Rp100 triliun, tapi sekali kita salah langkah menggerus budaya Bali, meninggalkan basis budaya kita untuk pariwisata, kita bisa kehilangan lebih dari Rp100 triliun dan akan mengancam masa depan Bali,” ujar dia.
“Bali pariwisata budaya cuma satu ada di dunia, jadi kalau itu tidak ada saingannya,” katanya.
Baca Juga: Nasib Malang Driver Ojol di Pecatu, Meninggal di Pangkuan Teman Setelah Minum Air Hangat
Pemprov Bali ke depan akan terus menangkap peluang pariwisata yang berbasis budaya, tidak keluar apalagi mengembangkan perusahaan perjudian tersebut, katanya, menegaskan.
“Di situ saja, jadi kalau itu ke depan siapa pun juga jangan pernah goyah soal budaya ini, sekali kita salah langkah, sangat berbahaya bagi masa depan Bali,” kata Wayan Koster.
Koster mengatakan mendata sepanjang Januari-Juli 2025 dengan mengandalkan pariwisata budaya jumlah kunjungan wisatawan asing menyentuh 4 juta kunjungan, kemudian 1-13 Agustus bertambah 300 ribu, artinya total kunjungan lebih dari 4,3 juta.
Ia memprediksi dengan September dan Oktober memasuki musim rendah kunjungan pariwisata kemudian melonjak lagi pada November dan Desember, maka diperkirakan jumlah wisman tahun ini menembus 7,2 juta kunjungan.
“Luar biasa kenaikannya, karena itu kita butuh tata kelola yang baik dan antisipasi isu-isu yang muncul berkaitan berdampak ke pariwisata,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran