SuaraBali.id - Di tengah gemerlap perayaan HUT RI ke-80, ada kisah inspiratif dari Kadek Surya Prasetya Wiguna, seorang pemuda Bali yang memilih jalan berbeda.
Ia meninggalkan karier amannya di sebuah perusahaan BUMN untuk sebuah misi yakni mengangkat derajat petani kakao dan membawa produk lokal ke panggung dunia melalui CAU Chocolates.
Keprihatinannya bermula saat melihat ironi di tanah kelahirannya.
Meskipun Indonesia adalah produsen kakao terkemuka, petani lokal seringkali tidak mendapatkan keuntungan yang layak karena rantai distribusi yang panjang.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor kakao Indonesia sepanjang 2024 mencapai US$2,62 miliar, meningkat 118,64% dibanding tahun sebelumnya.
Kakao kini menjadi komoditas ekspor penyumbang devisa terbesar ke-4 dalam sub-sektor perkebunan setelah sawit, karet, dan kelapa.
Angka ini memperlihatkan besarnya potensi produk kakao olahan Indonesia di pasar global.
Bersama sang Ayah, Kadek mendirikan CAU Chocolates untuk memutus mata rantai tersebut dan membangun ekosistem yang adil dari hulu hingga hilir.
Hasilnya luar biasa. Kini, lebih dari 600 petani di Bali berada di bawah binaannya, dengan produktivitas melonjak hingga 2 ton per hektar per tahun jauh di atas rata-rata nasional.
Baca Juga: Bukan Teba Modern, Pemkab Badung Pilih Beli 10 Incinerator Untuk Bakar Sampah
Dedikasinya bahkan diganjar gelar Duta Petani Milenial oleh Kementerian Pertanian RI.
Bagi Kadek, CAU Chocolates bukan sekadar bisnis, melainkan sebuah gerakan.
“Bagi kami, bisnis bukan hanya soal keuntungan. Ini adalah gerakan sosial untuk memastikan petani lokal bisa merdeka secara ekonomi dan naik kelas. Salah satu langkah nyata yang kami lakukan adalah memangkas rantai distribusi yang selama ini merugikan petani. Kini, petani binaan kami bisa menerima hingga 90% dari harga standar kakao dunia, jauh lebih tinggi dibanding sebelumnya yaitu 70%,” ujar Kadek.
Tidak berhenti di situ, ia juga mendirikan agrowisata Desa Cokelat Bali dan Choco Land untuk mengedukasi masyarakat tentang proses pembuatan cokelat.
Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, Kadek memanfaatkan platform digital.
Melalui program ekspor di Shopee, CAU Chocolates berhasil menembus pasar Malaysia dan Singapura, dengan pertumbuhan ekspor mencapai 6 kali lipat pada awal 2025.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
7 Jajanan Khas Bali Paling Dicari Wajib Jadi Oleh-Oleh
-
Liburan ke Bali Makin Irit? Cek Harga Sewa Honda Brio di Sini
-
Sarapan di Atas Air: Intip 5 Tempat Instagramable Floating Breakfast di Bali Mulai Rp 200 Ribuan
-
Agen Resmi Pertamina Timbun Solar di Denpasar, Ribuan Liter BBM Ditemukan
-
TPA Suwung Ditutup, Kemana Sampah Warga Denpasar dan Badung Akan Dibuang?