Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 09 Agustus 2025 | 21:32 WIB
Sebuah minimarket di Canggu, Kuta Utara, Bali. (Google Street View)

Ketika nama Canggu disebut, benak banyak orang langsung tertuju pada pantai, kafe-kafe trendi, dan hiruk pikuk wisatawan mancanegara.

Citra kawasan di Kuta Utara, Bali ini begitu lekat dengan ekspansi warga negara asing (WNA) hingga muncul anggapan bahwa pasar lokal telah tersingkir.

Namun, data dari lapangan membantah keras mitos tersebut.

PT Asia Mas Realty, pengembang kawasan Canggu Hills, mengungkap sebuah fakta mengejutkan: gelombang investasi properti di kawasan premium ini justru didominasi oleh pembeli domestik.

Tren ini mematahkan narasi lama dan menunjukkan bahwa Warga Negara Indonesia (WNI) kini menjadi pemain utama.

Direktur Marketing PT Asia Mas Realty, Kevin Daniel, memberikan bukti konkret dari proyek mereka.

Penjualan tanah kavling di Canggu Hills menjadi tolak ukur nyata dari antusiasme pasar dalam negeri.

“Di Canggu Hills saja bulan lalu habis 61 unit tanah kavling, kalau dibilang domestik pasarnya meredup tidak, itu 61 unit lokal, banyak bilang bule lebih ekspansif berkembang di Canggu, buktinya tidak,” kata Kevin di Badung, Sabtu (9/8/2025).

Kesuksesan ini berlanjut dengan terjualnya 35 unit kavling tambahan pada hari yang sama, mempertegas bahwa ruang bagi masyarakat lokal di Canggu tidak hanya ada, tetapi juga berkembang pesat.

Baca Juga: Zulhas Janji Segera Sulap Sampah Ribuan Ton di TPA Suwung Jadi Energi

Pergeseran Mindset: Dari Wisata ke Investasi Cerdas

Lalu, siapa para pembeli domestik ini? Mereka bukan hanya berasal dari Bali.

Menurut Kevin, para investor ini datang dari berbagai penjuru nusantara dengan tujuan yang telah berevolusi.

Jika dulu mereka datang murni untuk berwisata, kini mereka datang dengan kesadaran investasi yang tinggi.

“Asalnya macam-macam, dari Jakarta, ada dari Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi, domestik ini biasanya tujuannya wisata tapi sekarang melek investasi, daripada membangun di Kampung Rusia biasanya orang Indonesia pilih mencari wilayah lain sendiri investasi,” ujarnya.

Fenomena ini menandakan pergeseran besar, di mana WNI tidak lagi hanya menjadi penonton, melainkan aktif mencari peluang untuk membangun aset dan masa depan di salah satu lokasi paling strategis di Bali.

Load More