SuaraBali.id - Di tengah hiruk pikuk Jalan Letda Made Putra, Denpasar, Toko Busana Adat Bali Bintang Bali berdiri sebagai bukti bahwa inovasi adalah kunci untuk menjaga warisan tetap relevan.
Di balik etalase yang memajang kemeja Endek Bali aneka warna, ada kisah Luthfi Martatas, seorang pengusaha muda yang berhasil mentransformasi bisnis orangtua dari era 80-an menjadi jenama yang sukses di ranah fisik maupun digital.
Perjalanan bisnis ini dimulai dari usaha orang tuanya yang awalnya hanya menjual pakaian putih polos.
Beranjak dewasa, Luthfi sempat mencoba peruntungan dengan membuka distro yang menyasar anak muda.
Namun, sebuah pengamatan jeli mengubah arah bisnisnya secara total. Ia melihat ada celah besar di pasar busana adat Bali, khususnya untuk pria.
Pilihan warna untuk anak muda yang ingin tampil modis dengan busana adat sangat terbatas.
Di situlah Bintang Bali lahir kembali dengan fokus pada kemeja Endek Bali (versi print) dengan palet warna yang lebih beragam dan modern.
Keputusannya untuk fokus pada busana pria bukanlah tanpa alasan. Menurutnya, pasar ini jauh lebih stabil.
"Kalau perempuan bisa ganti tren sampai seminggu sekali," ungkapnya, menjelaskan mengapa ia lebih memilih produk yang tidak terlalu sering berganti desain.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Denpasar: Pengendara Bawa Pistol Dan Lawan Arah, 1 Tewas
Langkah transformatif berikutnya adalah merambah dunia digital. Meski awalnya asing dengan penjualan online, Luthfi tidak ragu untuk belajar.
Ia mulai menjual produknya di Shopee pada tahun 2005 setelah mengikuti acara Kampus Shopee yang membuka wawasannya. Prosesnya tidak instan, butuh waktu bertahun-tahun hingga penjualan pertama di platform tersebut tercatat.
"Saya belajar pelan-pelan," kenang Luthfi.
Ia membedah setiap aspek penjualan online, mulai dari hal teknis seperti cara memotret produk dengan latar belakang cerah dan pencahayaan yang baik, hingga strategi digital yang lebih kompleks.
Luthfi tekun mempelajari penggunaan kata kunci, SEO, dan tak segan untuk "banyak curhat dengan sesama pebisnis lain" untuk saling bertukar ilmu.
Kerja kerasnya membuahkan hasil. Kehadiran di e-commerce tidak hanya membuka pasar baru, tetapi juga membangun kredibilitas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran