SuaraBali.id - Potensi peredaran beras oplosan di Pulau Dewata Bali kini diawasi oleh Pemerintah Provinsi Bali bekerja sama dengan instansi terkait.
Hal ini dilakukan untuk menelusuri untuk menghentikan praktik curang yang merugikan konsumen.
“Kami bersama tim pengendalian inflasi sudah berkoordinasi dengan (pemerintah) kabupaten/kota untuk cek semua,” kata Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta di Taman Budaya Denpasar, Selasa (22/7/2025).
Saat ini pengecekan tersebut sudah berjalan dan berjanji memberikan publikasi kepada masyarakat hasil penelusuran tersebut.
“Ini sudah berjalan jadi bukan sidak (inspeksi mendadak) lagi. Hasilnya nanti kami beri tahu,” imbuhnya.
Giri Prasta mengakui kebenaran adanya beras yang dioplos atau dicampur dengan kualitas mutu rendah dengan beras harga lebih mahal tersebut beredar di tanah air.
Namun, mantan Bupati Badung dua periode 2016-2025 itu tidak ingin beras oplosan tersebut dijual di pasar baik modern dan tradisional di Pulau Dewata karena merugikan konsumen atau masyarakat.
“Kami harus cari semua, jangan sampai beras oplosan ini beredar di Bali,” ucapnya.
Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Provinsi Bali memastikan tidak ada beras oplosan dijual di toko modern atau ritel.
Baca Juga: Merasa Kedinginan di Bali? Ini Sebabnya
Pihaknya telah melakukan seleksi ketat untuk memastikan produk termasuk beras yang dijual di ritel/toko modern nihil dari oplosan.
Ketua Aprindo Bali Asinaga Budiman menjelaskan ritel memiliki ketentuan perdagangan dengan distributor dan principle (pemegang merek).
“Kalau ada palsu, kami bisa proses hukum,” kata Asinaga Budiman.
Dengan aturan hukum yang mengikat itu, pihaknya memastikan tidak ada beras oplosan beredar di ritel Pulau Dewata.
Saat ini, anggota Aprindo Bali mencapai 24 perusahaan ritel, dengan masing-masing perusahaan itu memiliki jaringan toko modern.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pemerintah tidak main-main terkait dengan temuan beras oplosan dan akan menindak tegas sebagai upaya melindungi petani dan masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah