SuaraBali.id - Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas setelah Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar menjadi sasaran serangan rudal pada Senin, 23 Juni 2025.
Insiden ini, yang langsung ditujukan kepada Iran, memicu kecaman keras dari Doha dan memunculkan ancaman balasan yang serius, menunjukkan dinamika geopolitik yang semakin rapuh di kawasan tersebut.
Juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, menyampaikan keberatan pemerintahnya melalui akun X.
Qatar mengutuk keras serangan Iran yang menargetkan Pangkalan Udara Al Udeid pada Senin, 23 Juni 2025.
Juru bicara resmi Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al-Ansari, mengatakan bahwa serangan Iran ke negaranya merupakan pelanggaran serius.
Pernyataan ini menandai titik balik yang signifikan dalam hubungan kedua negara, mengingat Qatar dikenal sebagai mediator dalam banyak konflik regional.
Pelanggaran Kedaulatan dan Hak untuk Membalas
Ancaman yang dilontarkan Qatar bukan sekadar retorika diplomatik. Al-Ansari dengan tegas menyebut serangan itu sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan negaranya.
“Kami menganggap ini sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan Negara Qatar, wilayah udaranya, hukum Internasional, dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa,” tulis Majed Al Ansari melalui akun X.
Baca Juga: 38 WNI Jadi Sindikat Penipuan Online Kamboja di Bali, Ribuan WN Amerika Jadi Korban
Penekanan pada hukum internasional dan Piagam PBB menunjukkan bahwa Qatar berpegang pada kerangka hukum global dalam merespons agresi ini.
Yang lebih mencengangkan, Qatar secara eksplisit menyatakan haknya untuk melakukan pembalasan langsung.
Dengan tegas, ia mengatakan bahwa negaranya berhak untuk membalas secara langsung serangan yang dilancarkan Iran tersebut.
“Kami menegaskan bahwa Qatar berhak untuk membalas secara langsung dengan cara yang setara dengan sifat dan skala agresi yang kurang ajar ini, sesuai dengan hukum Internasional,” tulis Al Ansari.
Pernyataan ini tidak hanya mengirimkan sinyal kuat kepada Teheran, tetapi juga kepada komunitas internasional mengenai keseriusan Doha dalam menjaga integritas wilayahnya.
Pertahanan Udara Qatar Beraksi dan Seruan untuk Dialog
Meskipun menghadapi serangan, Al-Ansari memastikan bahwa sistem pertahanan udara Qatar berfungsi optimal.
Al Ansari memastikan bahwa pertahanan udara Qatar telah berhasil menggagalkan serangan tersebut dan mencegat rudal Iran.
Keberhasilan ini menunjukkan kapabilitas pertahanan Qatar yang mumpuni, memberikan kepercayaan diri dalam menghadapi potensi agresi di masa mendatang.
Di tengah ancaman dan ketegangan, Qatar tetap menyerukan pentingnya deeskalasi dan dialog.
Serangan yang dilancarkan Iran, menurut Al Ansari bisa merusak keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut. Ia mengimbau kepada Iran dan Israel agar bisa segera menghentikan semua tindakan militer dan memilih untuk berdialog secara serius.
Ini menunjukkan pendekatan ganda Qatar: mempertahankan haknya untuk membela diri sambil tetap mendorong solusi damai.
Al-Ansari melajutkan, “Kami secara konsisten menyerukan agar solusi diplomatik diprioritaskan dan menekankan pentingnya hubungan bertetangga yang baik dan menghindari eskalasi.”
Ia menambahkan, “Kami menegaskan kembali bahwa dialog adalah satu-satunya cara untuk mengatasi krisis saat ini dan memastikan keamanan kawasan serta perdamaian rakyatnya.”
Pesan ini menegaskan kembali peran tradisional Qatar sebagai pendukung diplomasi dan stabilitas regional.
Demi menjaga keselamatan personel, pemerintah Qatar mengupayakan segala cara termasuk evakuasi sebelum serangan berlangsung.
“Pangkalan tersebut telah dievakuasi lebih awal, setelah tindakan pencegahan dan keamanan yang ditetapkan, mengingat ketegangan di kawasan tersebut,” ujar Al Ansari.
“Semua langkah yang diperlukan telah diambil untuk memastikan keselamatan personel di pangkalan tersebut, termasuk anggota Angkatan Bersenjata Qatar, pasukan sekutu, dan lainnya,” lanjutnya.
Di akhir keterangannya, Al Ansari mengonfirmasi bahwa tidak korban luka-luka maupun meninggal dunia akibat serangan tersebut.
Sementara itu Kementerian Dalam Negeri Qatar telah mengonfirmasi bahwa ada sebanyak 19 rudal ditembakkan dari Iran.
Namun hanya satu dari rudal tersebut yang mengenai Pangkalan Udara Al Udeid, tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.
Mengapa Iran Melancarkan Serangan di Qatar?
Melansir Al Jazeera, alasan Iran melancarkan serangan ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Qatar adalah sebagai balasan atas serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.
Selain itu, Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar berfungsi sebagai pusat komando Angkatan Udara AS dan merupakan aset strategis terbesar tentara teroris Amerika di Asia Barat.
Meski demikian, Iran juga mempertimbangkan alasan bahwa serangan rudal itu dilakukan jauh dari daerah permukiman di Qatar.
Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa serangan tersebut tidak menimbulkan ancaman apa pun terhadap Qatar sebagai negara sahabat.
Iran juga tetap berkomitmen untuk menjaga dan melanjutkan hubungan yang hangat dan bersejarah dengan Qatar.
Sekilas Tentang Pangkalan Udara Al Udeid
Al Udeid adalah pangkalan militer terbesar milik Amerika Serikat di Timur Tengah, berlokasi di barat daya Doha, Qatar.
Didirikan pada tahun 1996, pangkalan seluas 24 hektar ini menampung sekitar 10.000 tentara AS dan menjadi markas utama Komando Pusat AS untuk operasi militer di wilayah yang luas, dari Mesir hingga Kazakhstan.
Selain pasukan AS, pangkalan ini juga digunakan oleh Angkatan Udara Qatar, Inggris, dan pasukan asing lainnya.
Artikel ini telah dipublikasikan suara.com dengan judul Qatar Kecam Serangan Iran ke Pangkalan Udara Al Udeid: Kami Berhak Membalas!
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran