Eviera Paramita Sandi
Minggu, 22 Juni 2025 | 16:32 WIB
Ilustrasi perang Iran Amerika Serikat. (Antara/Anadolu)

"Raisi adalah favorit militer, tetapi popularitasnya rendah di kalangan muda Iran," lapor BBC Persia.

2. Ayatollah Mojtaba Khamenei (Putra Ali Khamenei)

Keunggulan: Dianggap sebagai "pangeran terselubung" yang dekat dengan ayahnya.

Kelemahan: Tidak memiliki basis dukungan kuat di Dewan Pakar.

"Jika Mojtaba dipaksakan, bisa memicu protes seperti yang terjadi setelah kematian Mahsa Amini," tulis The Washington Post.

3. Ayatollah Alireza Arafi (Anggota Dewan Pakar)

Keunggulan: Tokoh kompromi antara konservatif dan moderat.

Kelemahan: Kurang pengalaman politik tingkat tinggi.

"Arafi mungkin jadi pilihan jika Dewan Pakar ingin menghindari polarisasi," menurut Iran International.

Baca Juga: Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju

Dampak Jika Khamenei Tewas

Perebutan pengaruh antara IRGC, Dewan Pakar, dan kelompok reformis.

"Kekosongan kepemimpinan bisa memicu perang saudara kecil di Iran," peringatkan Dr. Ali Ansari, profesor sejarah Iran di University of St Andrews, dikutip dari Financial Times (19 Juni 2024).

Eskalasi dengan Israel

Pengganti Khamenei mungkin akan lebih keras untuk membuktikan diri.

"Jika seorang ultra-konservatif seperti Raisi naik, serangan balasan ke Israel akan lebih brutal," kata Jason Brodsky, analis dari United Against Nuclear Iran dikutip dari CNN.

Load More