Eviera Paramita Sandi
Selasa, 20 Mei 2025 | 18:55 WIB
Ilustrasi ojek online alias Ojol [istock]

SuaraBali.id - Aksi demonstrasi dilakukan ribuan driver ojek online di sejumlah kota di Indonesia pada Rabu (20/5/2025).

Aksi tersebut berlangsung di beberapa titik di Jakarta, hingga tersebar di beberapa kota seperti Bandung, Surabaya, Semarang, hingga Palembang.

Sementara itu, driver ojol di Bali tidak nampak melakukan aksi serupa. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Ketua Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Regional Bali, Aditya Purwadinata yang menjelaskan jika driver ojol di Bali tidak menggelar aksi turun ke jalan.

Dia menjelaskan jika hal tersebut dikarenakan serikat driver ojol yang ada di Bali tidak menemukan kesepakatan teknis terkait pelaksanaan aksi demonstrasi.

Sehingga, aksi demonstrasi serupa tidak digelar di Bali.

“Untuk di Bali, kami tidak ada aksi di jalan. Kami hanya aksi dukungan moral saja buat teman-teman perwakilan di ibu kota,” ujar Aditya saat dihubungi pada Rabu (20/5/2025).

“Tidak ada alasan khusus, hanya saja tidak menemukan kesepakatan bersama  perihal teknis aksi turun ke jalan,” imbuhnya.

Kendati begitu, Aditya menjelaskan jika para pengemudi ojol di Bali juga berkontribusi dengan melakukan offbid atau mematikan aplikasi dan tidak menerima pesanan pada hari ini.

Dia menyampaikan jika tidak hanya PDOI Bali yang melakukan sikap tersebut, namun juga beberapa komunitas driver ojol yang ada di Bali.

Baca Juga: Bercelana Pendek Dan Baju Merah, Gubernur Bali Salam PDIP di Video Viral

Aditya memperkirakan ada lebih dari 800 driver yang kompak mematikan aplikasinya hari ini sebagai bentuk dukungan perjuangan terhadap aksi yang digelar di berbagai daerah tersebut.

“Yang di Bali, kami tindak lanjuti dengan aksi offbid masal dari tempat masing-masing,” ungkapnya.

“Komunitas atau paguyuban mitra driver online, dari estimasi data yang terkumpul, sekitar 800-an (driver yang offbid). Tapi secara realisasinya, saya tidak bisa pastikan,” tutur Aditya.

Pihaknya juga tidak menutup kemungkinan melakukan aksi yang sama.

Hal tersebut bergantung dari dinamika situasi yang terus bergulir di publik.

Menurut Aditya, jika pihak aplikator ojek online tidak mengambil tindakan yang juga membantu mitra driver, pihaknya bisa turut melakukan aksi demonstrasi ke depannya.

Load More