Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 13 Maret 2025 | 09:41 WIB
Ogoh-ogoh yang biasa ditampilkan saat malam pengerupukan atau H-1 menjelang Nyepi [kemenparekraf.go.id]

SuaraBali.id - Pemudik yang hendak menggunakan kapal penyeberangan lintas Pelabuhan Lembar Lombok Barat-Padangbai Bali diimbau mudik lebih awal untuk menghindari penutupan operasional Pelabuhan Padangbai selama perayaan Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025.

"Untuk penyeberangan Lembar-Padangbai, karena 29 Maret itu Hari Raya Nyepi di Bali ditutup sementara. Menghindari itu, kita minta bagi para mudik untuk lebih awal berangkat," kata Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu Moh Faozal, Rabu (13/3/2025).

Ia menyebutkan bahwa pada perayaan Hari Raya Nyepi umat Hindu di Bali, penyeberangan Lembar-Padangbai ditutup selama 24 jam, mulai pukul 06.00 Wita sampai dengan dibuka kembali pada pukul 06.00.Wita.

Untuk itu calon pemudik didorong untuk segera berangkat lebih awal karena keesokan harinya sudah masuk Hari Raya Idul Fitri.

Baca Juga: Fix, Gubernur Akan Wajibkan Transportasi Pariwisata hingga Ojol Wajib ber-KTP Bali

"Karena ada penutupan pelabuhan, kita mendorong masyarakat yang ingin mudik melalui Pelabuhan Lembar ke Padangbai Bali begitu pun sebaliknya ingin ke Lombok supaya lebih cepat berangkat, karena keesokannya sudah masuk Hari Raya Idul Fitri," ucapnya.

Namun demikian untuk rute Pelabuhan Gili Mas dan Lembar ke Tanjung Perak, Pelabuhan Jangkar, Tanjung Wangi ke Jawa Timur itu atau pun sebaliknya tetap beroperasi seperti biasa, sehingga tidak ada masalah.

Dalam rangka menyambut arus mudik, pihaknya sejak dini sudah mulai melakukan pemeriksaan kelaikan kendaraan atau ramp check baik pada moda transportasi darat, laut, dan udara.

"Mulai kemarin, kita sudah ada ramp check terhadap kapal-kapal yang melayani rute Lembar Lombok Barat-Padangbai Bali, Pelabuhan Gili Mas-Tanjung Perak, Pelabuhan Jangkar, Tanjung Wangi itu sudah kita lakukan pengecekan," ujar Faozal.

Tak hanya kapal-kapal di lintas Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Gili Mas, pemeriksaan terhadap kelaikan kapal ini juga dilakukan di lintas penyeberangan Pelabuhan Kayangan Lombok Timur-Pelabuhan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat.

Baca Juga: Pria Ini Nekat Rusak Ogoh-Ogoh Jelang Nyepi, Alasannya Bikin Geleng Kepala

"Kalau untuk penyeberangan Pelabuhan Lembar-Padangbai itu kita siapkan ada 24 kapal, sedangkan Pelabuhan Kayangan-Poto Tano itu ada 26 kapal dari 28 yang ada, karena 2 kapal masuk dok," ujarnya.

Sementara pada angkutan darat khususnya bus-bus baik AKAP dan AKDP juga dilakukan pemeriksaan kendaraan lebih awal. Untuk AKAP dan AKDP ini jumlah mencapai sebanyak 216 kendaraan.

"Kalau untuk maskapai sudah setiap hari dilakukan pengecekan dan mereka sudah siap. Memang dari laporan yang ada belum ada peningkatan penumpang dan jumlah pemesan tiket pun sampai Lebaran nanti belum ada kita terima," katanya.

Dalam rangka persiapan angkutan lebaran tahun ini, sudah digelar pertemuan dengan seluruh pihak yang berkaitan dengan transportasi, baik udara, laut, dan darat.

“Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan angkutan Lebaran, termasuk berapa kira-kira kenaikan kebutuhan yang akan menggunakan transportasi, karena jumlah libur juga diperpanjang untuk tahun ini," katanya.

Sebagaimana diketahui, setiap tahunnya Bali merayakan hari raya Nyepi. Dimana pada perayaannya umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian yang terdiri dari empat pantangan: Amati Geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak bersenang-senang).

Amati Geni (Tidak Menyalakan Api):

Larangan ini bertujuan untuk menjauhkan diri dari energi panas dan menyulut amarah, serta mempromosikan kedamaian dan ketenangan batin.

Amati Karya (Tidak Bekerja):

Pantangan ini menekankan pentingnya perenungan dan refleksi diri, serta menghindari aktivitas yang bisa menyebabkan persaingan dan konflik.

Amati Lelungan (Tidak Bepergian):

Larangan ini mendorong umat Hindu untuk tetap di rumah dan fokus pada perenungan, serta menghindari keramaian dan kegembiraan yang bisa mengalihkan perhatian dari ritual Nyepi.

Amati Lelanguan (Tidak Bersenang-senang):

Ini mencakup larangan untuk tidak mengadakan pesta, hiburan, atau kegiatan yang bisa menyebabkan kegembiraan dan riuh, bertujuan untuk menciptakan suasana yang tenang dan suci selama Nyepi.

Load More