Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 12 Maret 2025 | 18:32 WIB
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta saat ditemui pada Rabu (12/3/2025) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

SuaraBali.id - Periode arus mudik mendatang akan beririsan dengan Hari Raya Nyepi di Bali. Arus mudik yang kebanyakan mengarah dari Bali ke Pulau Jawa akan terdampak karena berbarengan dengan Hari Raya Nyepi pada Sabtu (29/3/2025) mendatang.

Karena itu, Pemerintah Provinsi Bali mengimbau masyarakat yang hendak mudik agar berangkat lebih awal. Selain untuk menghindari Hari Raya Nyepi, juga untuk menghindari potensi kemacetan yang utamanya terjadi di Pelabuhan Gilimanuk.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta mengimbau pemudik agar bisa berangkat sejak Senin (24/3/2025).

“Kalau yang mau mudik, jauh-jauh hari lah. Karena sekarang perhitungannya sebetulnya banyak yang sudah mempersiapkan work from anywhere,” ujar Samsi saat ditemui di Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Rabu (12/3/2025).

Baca Juga: Berbarengan Nyepi, Rukyatul Hilal di Bali Tahun Ini Hanya Dilakukan Sekali

“Jadi jangan sampai nanti pas mudik pas kita tidak bisa bergerak,” imbuhnya.

Dengan Hari Raya Nyepi yang berada pada periode arus mudik, Samsi mengharapkan agar pemudik tidak ada yang tercecer pada rute menuju pintu keluar Bali. Pasalnya, pelabuhan akan ditutup selama 24 jam pada Hari Raya Nyepi.

“Jangan sampai tercecer lah. Kalau tercecer, ya nggak bisa lewat (di pelabuhan),” imbuh dia.

Pelabuhan Gilimanuk [asdp.id]

Samsi juga mengimbau para pemudik agar tidak menggunakan sepeda motor untuk mudik karena alasan keamanan. Dia menyarankan agar mudik bersama menggunakan bus karena dinilai lebih aman.

Dia menyebut masih akan melakukan rapat dengan berbagai instansi termasuk kepolisian untuk menyiapkan pemetaan arus mudik di Bali tahun ini. Rapat tersebut juga akan memperkirakan jumlah kendaraan yang melintas pada periode mudik tahun ini.

Baca Juga: Puncak Arus Mudik Via Pelabuhan Gilimanuk Diprediksi H-3 Dan H+3

Namun, dia sudah menjelaskan jika fokus utama dari seperti tahun sebelumnya akan dilakukan pada Pelabuhan Gilimanuk.

Termasuk juga dengan menyiapkan beberapa area penyangga atau buffer zone dan kantong parkir pada rute menuju Pelabuhan Gilimanuk.

“Besok lagi dibahas dengan Pak Dirlantas. Besok ada rakor lintas sektor berkaitan dengan ini,” pungkasnya.

Puncak Arus Mudik H-1 Nyepi

Dinas Perhubungan (Dishub) Bali memprediksi puncak arus mudik atau arus keberangkatan dari Bali di momen Lebaran 2025 akan berlangsung sehari sebelum Hari Suci Nyepi Caka 1947.

“Puncak perkiraan tentu sebelum Nyepi, prediksi puncak arus mudik 28 Maret karena 29 sudah Nyepi,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dishub Bali I Putu Sutaryana sebagaimana dilansir Antara.

Menurutnya untuk tahun ini lalu lintas arus mudik akan dimulai sejak Senin, 24 Maret 2025, sehingga Dishub Bali berharap pemudik dapat memanfaatkan waktu dengan baik.

“Tapi harapan kami sebelum tanggal 28 itu pemudik sudah tidak padat lagi karena tanggal 28 Pengrupukan tentu Umat Hindu persiapan melaksanakan upacara Nyepi,” ujarnya.

Iya memprediksi lalu lintas orang dan kendaraan yang keluar masuk Bali, dimana perhitungannya menunjukkan ada kenaikan jumlah dibanding tahun lalu.

Pemprov Bali menghitung pada tahun 2023 sebanyak 1.069.825 orang masuk Bali, tahun 2024 1.100.645, maka tahun jnj diperkirakan kedatangan orang ke Bali naik 2,88 persen menjadi 1.131.465 orang.

Sedangkan untuk yang keluar, tahun 2023 sebanyak 1.135.603 orang keluar dari Bali, tahun 2024 1.235.355 orang, dan tahun ini diprediksi 8,78 orang meninggalkan Bali atau sebanyak 1.335.107 orang.

Dalam 3 tahun terakhir, terjadi kenaikan setiap tahun. Sedangkan tahun ini karena bertepatan dengan Hari Suci Nyepi pada 29 Maret ini, perkiraan penumpang dan kendaraan yang akan keluar meningkat.

Untuk kendaraan, mereka menghitung turut terjadi lonjakan, yaitu untuk kendaraan masuk pada Lebaran 2023 sebanyak 141.654 kendaraan, pada Lebaran 2024 143.827 kendaraan, dan tahun ini naik 1,53 persen menjadi 146.000 unit.

Kendaraan yang meninggalkan Bali diprediksi akan lebih banyak lagi, yaitu dati tahun 2023 sebanyak 179.442 kendaraan, 2024 202.017 kendaraan, dan tahun ini meningkat 12,58 persen menjadi 224.592 kendaraan akan keluar Bali.

Sutaryana menjamin personel Dishub Bali bertugas secara bergilir dibantu kabupaten/kota dan kepolisian dalam mengantisipasi kemacetan sepanjang momen angkutan lebaran tahun ini.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

Load More