SuaraBali.id - Peluang curah hujan kembali tinggi di kawasan Nusa Tenggara Barat, sehingga warga diharapkan tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan pada Dasarian II Maret 2025 (11-20 Maret) terdapat peluang curah hujan 50 milimeter/dasarian 90 persen yang terjadi di hampir seluruh wilayah NTB.
"Peluang curah hujan 100 milimeter/dasarian sebesar 50-90 persen terjadi di sebagian besar Pulau Lombok dan Sumbawa, kecuali Pulau Lombok bagian selatan dan Pulau Sumbawa bagian timur," kata Prakirawan BMKG NTB Bastian Andarino, Selasa (11/3/2025).
Selain itu terdapat peluang curah hujan 150 milimeter/dasarian terjadi di Lombok bagian utara dan wilayah Tambora.
"Dengan peluang 60-80 persen," katanya.
Berdasarkan monitoring, analisis, dan prediksi curah hujan dasarian, terdapat indikasi curah hujan tinggi dengan level waspada di Kabupaten Bima (Kecamatan Tambora), Kabupaten Dompu (Kecamatan Pekat), Kabupaten Lombok Tengah (Kecamatan Kopang), Kabupaten Lombok Timur ( Kecamatan Sambelia, Sembalun, Wanasaba), Kabupaten Lombok Utara (Bayan, Kayangan).
"Saat ini beberapa wilayah NTB masih dalam periode puncak musim hujan," katanya.
Ia menyebut bahwa masih ada potensi hujan yang cukup signifikan pada 10 hari mendatang, sehingga masyarakat diimbau agar berhati–hati ketika di luar rumah serta diharapkan tidak membuang sampah pada saluran air dan membersihkan drainase untuk mengantisipasi terjadinya luapan air saat hujan terjadi.
"Masyarakat juga perlu mewaspadai adanya potensi terjadi hujan dan angin kencang yang dapat terjadi secara tiba–tiba, khususnya pada periode peralihan musim seperti sekarang ini," katanya.
Baca Juga: Bulan Puasa Ramadan, MBG di Mataram Tetap Diberikan Jam 12 Siang Tapi Dengan Menu Ini
Hasil monitoring Indeks IOD dan ENSO terakhir menunjukkan Indeks IOD berada pada kategori Netral dengan indeks 0.075, fase Netral IOD diprediksi bertahan hingga pertengahan tahun 2025.
Sementara itu anomali SST di Nino3,4 menunjukkan indeks sebesar -0.08, kondisi ini mengindikasikan La Nina lemah sedang beralih menuju Netral.
ENSO dalam kondisi Netral diprediksi berlangsung pada periode Maret-April-Mei 2025. Pada Dasarian I Maret 2025 angin baratan masih persisten.
"Belokan angin terlihat di sekitar wilayah ekuator. Saat ini MJO dalam kondisi tidak aktif," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu