SuaraBali.id - Organisasi-organisasi di Industri Pariwisata Bali diajak ikut serta menggunakan tumbler atau botol minum untuk menekan timbulan sampah plastik.
Menurut Dinas (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun hal ini juga menyikapi mulai berlakunya edaran wajib pakai tumbler bagi pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.
“Kalau IHGMA (Indonesian Hotel General Manager Association) sudah menerapkan, kami di Dinas Pariwisata begitu, langsung mengingatkan pemangku kepentingan pariwisata untuk bawa tumbler, jadi surat edaran ini memperkuat untuk mempertegas kembali Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018,” kata dia.
Industri Pariwisata termasuk wisatawan diajak serta ikut gerakan ini, Dispar Bali berencana memasang baliho di lokasi daya tarik wisata yang berisi informasi pembayaran pungutan wisatawan nusantara, aturan do’s and don’ts, serta penggunaan tumbler sebagai pengganti minuman kemasan plastik.
Baca Juga: Macet di Canggu Semakin Mengganggu, Polda Bali Sampai Buat Tim Khusus
Sedangkan di kantornya sendiri ia memastikan seluruh pegawai telah menggunakan botol minum masing-masing, serta mengonsumsi makanan tanpa kemasan plastik.
Hal ini menurutnya menjadi bagian tak terpisahkan dari sektor pariwisata, sebab sebagai pembuat regulasi sudah semestinya memberi contoh menjaga keasrian Bali dari sampah plastik yang mengganggu kenyamanan dan kesehatan wisatawan juga.
Selain itu Tjok Pemayun juga menyiapkan galon air minum dan konsumsi bagi tamu yang datang ke kantor untuk berdiskusi perihal pariwisata, terutama organisasi-organisasi industri pariwisata.
Ia mencoba pendekatan bahwa tumbler bagian dari fesyen berwisata, dengan setiap hari model atau warna botol minum dapat diganti-ganti semua keselarasan dengan pakaian hari itu.
“Hari Senin pakai baju cokelat saya sesuaikan gaya ini, saya punya banyak botol ada yang isi suhu, ada yang kecil, pokoknya untuk seminggu ada lima, besok pakaian putih hitam ada lagi,” ujarnya.
Baca Juga: Nama Jalan Pulau Serangan Dikembalikan, Plang Kura-kura Bali Dicabut
Menurutnya tak ada kendala dalam implementasi arahan Sekda Bali ini, apalagi sejak lama kegiatan-kegiatan kepariwisataan kerap menjadikan tumbler sebagai suvenirnya.
Sedangkan di internal, pegawai yang tidak menggunakan botol minum sehari-hari, sembari mengevaluasi dan mencari cara agar semua unsur kepariwisataan menaati kebijakan ini. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Awang-Awang Telomoyo, Wisata dengan Spot Foto Kaca Instagramable di Magelang
-
Mewaspadai Ancaman Kejahatan Terorganisir Komunitas WNA di Bali
-
Novri Setiawan Didorong Ambisi Besar, Arema FC Bakal Jadi Korban Amukan?
-
Dramatis! Bos Mafia Rusia Ditangkap di Bali saat Kabur Usai Rampok WN Ukraina
-
Rans Entertainment 'Kecipratan' Proyek Kemenpar, Raffi Ahmad jadi Penghubung
Terpopuler
- Kekayaan Agus Andrianto di LHKPN, Menteri yang Berani Copot Semua Pejabat Imigrasi Soetta usai Kasus Pungli WNA China
- Blak-blakan Sindir Gibran Malas Membaca, Inayah Wahid: Kenapa Bapak Gak Menjadikan Aku Wapres?
- Hadiri Pernikahan Cucu JK, Kondisi Kesehatan Annisa Pohan Bikin Khawatir
- Bintang Meteor Garden, Barbie Hsu Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun
- Rutinitas Ruben Onsu sebelum Dikabarkan Mualaf Buat Irfan Hakim Heran: Lu Nggak Salat Subuh Kan?
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi Note 14 Pro 5G vs Samsung Galaxy A35 5G
-
Didominasi Bahan Bakar Mineral, Ekspor Kaltim Tembus 2,4 Miliar Dolar AS
-
Curhat Dapat Proyek di Rumah Menteri IKN, Kontraktor Malah Rugi Ratusan Juta
-
Pekebun Rakyat Kaltim Tetap Sejahtera, NTP Tertinggi Meski Sedikit Turun
-
Kukar Masuk Daerah Bersengketa, Pelantikan Bupati Masih Tertunda
Terkini
-
Suhu Panas Dua Hari Terakhir di Bali Ekstrem Capai 36 Derajat Celcius
-
Perampokan WNA Ukraina : 9 Pelaku Masih Diburu, Diduga Bersembunyi di Bali
-
Pura-pura Jadi Polisi, Penipu Ini Targetkan Pengendara Berperawakan Kecil
-
Cabuli Murid di Perpustakaan, Guru SDIT di Mataram Jadi Tersangka
-
Wajib Tumbler, Bali Perkuat Aturan Kendalikan Sampah Plastik di Sektor Pariwisata