SuaraBali.id - Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Ubung Kaja, Denpasar membuat adanya korban jiwa. Saat ini Basarnas Bali pun masih berjibaku mencari korban lain yang belum ditemukan di reruntuhan bangunan kamar kost tersebut.
Kepala Kantor Nyoman Sidakarya mengatakan hingga pukul 12.00 Wita ini dua orang korban tanah longsor, masih belum dapat ditemukan.
“Masih dalam proses, karena pemerataan alat berat ini masih dalam proses pembersihan, masih melihat lokasi terhadap dua korban tersebut, belum ditemukan titiknya,” kata dia di Denpasar, Senin (20/1/2025).
Seperti diketahui, longsor terjadi pada pukul 07.30 Wita warga Desa Ubung Kaja.
Baca Juga: Dinkes Minta Antisipasi WNA China yang Datang ke Bali Dengan Kondisi Demam
Adapun bencana tanah longsor tersebut menimpa rumah kos di Jalan Kendedes I.
Akhirnya pukul 8.00 Wita Kantor Basarnas Bali datang dengan 40 personel dan bantuan dua alat berat serta anjing pelacak untuk melakukan pencarian terhadap delapan warga rumah kos yang diadukan.
Adapun delapan korban dalam kejadian ini bernama Frengki, Nado, Rokim, Didik, Sarif, Kresno, Dwi, dan Wa, yang merupakan rekan pekerja bangunan satu proyek di Denpasar.
Sedangkan tiga korban dievakuasi dalam kondisi luka-luka dan dilarikan ke RS Surya Husada. Sementara tiga lainnya meninggal dunia dan dibawa ke RS Prof Ngoerah.
Kendala dalam pencarian korban tanah longsor ini adalah rumah yang tertimbun reruntuhan tanah setinggi 50 meter.
Baca Juga: Mimpi Keliling Bali Dengan Rp 4 Ribu Kini Sirna, Trans Metro Dewata Terhenti di 2025
“Posisi tersebut sangat labil, kami tim SAR gabungan tidak berani melakukan operasi evakuasi secara manual, tadi di awal manual sudah, tapi dua orang ini sedang dalam proses ya, karena masih dalam puing-puing reruntuhan rumah dan tanah-tanah longsoran tebing,” ujarnya.
Saat ini pihaknya belum bisa memastikan penyebab tanah longsor di Desa Ubung Kaja. Namun semalam Denpasar diguyur hujan lebat dan perlu mitigasi untuk ke depannya mengingat di lokasi dekat longsor juga sempat terjadi bencana serupa.
“Kalau kita melihat kerawanan sekarang ini pasti ada dampak-dampak longsor itu, tetapi dengan kejadian yang sekarang ini harus aparat desa yang mengetahui wilayah desanya, bisa memitigasi hal tersebut supaya masyarakat yang bertempat tinggal bisa diberikan kenyamanan terhindar dari yang tidak diinginkan,” kata Sidakarya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Cari Kembang Api di Denpasar? Ini Toko Legal dan Aman!
-
Jadwal Misa Natal 2024 Dan Tahun Baru Gereja Katedral Denpasar
-
Bertaruh Nyawa, Begini Cara Basarnas Selamatkan Korban Terjebak di Gedung saat Gempa Bumi
-
Modus Eks Pejabat Basarnas Korupsi Kendaraan Penyelamat, Negara Rugi Puluhan Miliar
-
Liburan Hemat di Denpasar dengan 10 Promo BRI, dari Kafe Hits sampai Belanja Gadget!
Terpopuler
- Lex Wu Tanggapi Pembelaan Deddy Corbuzier Soal MBG: Dulu Loe Bukan...
- Ditegur Warga LA Tak Punya Empati Ngonten di Lokasi Kebakaran, Uya Kuya: Kami Diizinkan FBI
- Pemain Keturunan Pamit dari Timnas Indonesia U-20: Karena Konflik Kepentingan, Saya Tidak Melanjutkan
- Coach Justin Nasihati Nova Arianto seusai Timnya Dibantai 0-13 oleh Timnas Indonesia U-17
- Thom Haye Bakal Dilatih Patrick Kluivert: Sangat Gila Saya Mikir...
Pilihan
-
100 Hari Prabowo, Guru Besar Unmul Desak Pemerintah Fokus ke Petani Kecil, Bukan Korporasi
-
Bukalapak Diguyur Dana Segar IPO Malah Tidur Pulas
-
Siapa Jochem van de Kamp? Bocah 21 Tahun Dianggap Lebih Hebat dari Thom Haye
-
Istri Donald Trump Luncurkan Token Kripto "MELANIA", Harga "TRUMP" Langsung Anjlok
-
Temuan Baru, Pemilik SHGB dan SHM Pagar Laut Tangerang Terafiliasi PIK 2?
Terkini
-
Basarnas Masih Berjibaku Cari 2 Korban Longsor di Reruntuhan Kost Denpasar
-
Dua Korban Tanah Longsor di Denpasar Ditemukan Anjing Pelacak Dalam Keadaan Tewas
-
Tertimbun Reruntuhan, Pekerja Proyek di Denpasar Ini Berteriak Minta Tolong
-
Tragedi Longsor Denpasar: 8 Buruh Bangunan Jadi Korban, 4 Orang Masih Tertimbun
-
Pariwisata Melejit, Ekonomi Bali Resmi Pulih dari Pandemi