SuaraBali.id - Realisasi pemberian makan siang gratis bergizi kepada peserta didik sudah dimulai di Indonesia. Program ini menjadi perhatian bagi sebagian orangtua terutama yang anaknya tidak suka makan nasi atau tidak suka sayur.
Orangtua seorang peserta didik di salah satu sekolah luar biasa (SLB) Kota Mataram, Dina menyambut baik program makan siang gratis bagi siswa pada pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Hanya saja program tersebut tidak menguntungkan bagi anaknya sendiri. Hal tersebut karena anaknya tidak suka makan nasi dan dianjurkan tidak banyak makan makanan yang mengandung glukosa tinggi.
"Kalau menurut saya selama itu menguntungkan rakyat, maka dilajutkan saja," katanya Selasa (7/1/2025) siang.
Baca Juga: Malam Tahun Baru, Polisi Sita Puluhan Motor Gunakan Knalpot Brong
Ia mengakui, kondisi anaknya yang tidak suka makan nasi ini hanya kasuistik. Sehingga disikapi biasa saja dan tidak menuntut perubahan menu.
"Kalau masalah anak saya itu sifatnya kasuistik. Jadi saya menyikapinya biasa saja. Tidak mungkin juga buat aturan khusus begitu karena ini program pusat, tentu yang dilihat skala mayoritas," ungkapnya.
Namun ia mengharapkan agar pihak sekolah khususnya di SLB bisa menyesuaikan menu dengan kondisi para siswa. Kebijakan tersebut dinilai lebih baik dan peserta didik yang ada di SLB tetap bisa menikmati program tersebut.
"Tentu sih dengan pendampingan atau konsultasi ahli gizi. Maka alangkah lebih baik lagi itu," katanya.
Diterangkannya beberapa siswa dengan kebutuhan khusus seperti anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) disarankan tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan dengan kandungan glukosa tinggi.
Baca Juga: Periode Nataru, 100 Ribu Lebih Penumpang Tiba Dan Berangkat dari Bandara Lombok
"Seperti anak saya tidak makan nasi, maka lebih bagus lagi jika ada menu alternatif seperti diganti dengan roti atau menu yang lain yang sesuai dengan kebutuhan gizinya," harapnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pemerintah Berencana Gaet Kantin Sekolah Sediakan Makanan di Program MBG
-
8 Kuliner Khas NTB yang Harus Dicicipi Wisatawan saat Berlibur ke Lombok
-
Food Waste, PR Besar di Balik Makan Bergizi Gratis
-
Pentingnya Makan Bergizi untuk Anak Berkebutuhan Khusus: Upaya Mewujudkan Inklusi di Sekolah
-
Peduli Sesama, HIMAKOM UWM Bagikan Takjil dan Buka Bersama Ramadhan 1446 H
Komentar
Pilihan
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Alasan Koster Naikkan Tunjangan DPRD Bali Karena Kasihan Bebannya Berat
-
Airfast Mendarat Darurat di Bali, Runway Terganggu, Penerbangan Lain Terdampak
Terkini
-
Asia Grassroots Forum 2025 Akan Digelar Bali, Bahas Kondisi UMKM Hingga Tantangannya
-
Maxime Bouttier Bongkar Rahasia Hubungan dengan Luna Maya: Sempat Putus, Lalu Balik Lagi
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
Masih Ada, Saldo DANA Kaget Gratis, Segera Klik Jatah Hari Ini
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
-
Cerita Jessica Iskandar yang Akhirnya Punya Anak Perempuan dari Vincent Verhaag
-
Bule Ngamuk di Klinik Pecatu Mengaku Merasa Berada di Alam Lain
-
Lebih Senior 10 Tahun, Maxime Bouttier Kaget dengan Gaya Hidup Tak Biasa Luna Maya
-
Kemenperin Minta Bali Koordinasi Soal Pelarangan AMDK, Koster : Nggak Perlu, Ini Kewenangan
-
BRI Optimis Terhadap Keberlanjutan Kinerja, Siapkan Dana Rp3 triliun untuk Buyback Saham
-
BRI Dukung Pengusaha Kue Lokal Tien Cakes and Cookies, Usaha Kian Melesat
-
Nasi Tepeng Bali, Menu Sarapan Nasi Lembek yang Membuat Banyak Turis Penasaran
-
Politisi Gerindra Kritik SE Larangan Air Minum Kemasan Plastik di Bali, Bagaimana Solusinya?
-
Dibina BRI, UMKM Songket Ini Sukses Tembus Pasar Internasional
-
Diejek Jelek & Tak Ideal, Model Bali Ini Buat Perundungnya di Masa Lalu Menyesal