SuaraBali.id - Malam tahun baru menjadi hari yang sangat sibuk bagi pemilik transportasi wisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat yang dikenal dengan odong-odong. Karena dalam sehari di momen ini, pemilik odong-odong ini bisa mendapatkan omzet mencapai Rp1,2 juta.
Salah seorang pemilik odong-odong di Kabupaten Lombok Barat, Edi Faisal mengatakan pemesanan transportasi wisata ini biasa dilakukan beberapa hari sebelumnya. Pada malam tahun baru ini disebut sudah beberapa pesanan yang masuk.
"Ini meningkat lah dari hari biasanya," katanya Selasa (31/12/2024) sore kepada suara.com.
Ia mengatakan, pemesanan odong-odong ini dilakukan oleh kelompok. Artinya ada satu tempat tujuan. Tarif yang dipasang berbeda-beda mulai dari Rp300 ribu hingga Rp500 ribu tergantung jaraknya.
Baca Juga: PMI Asal Lombok di Malaysia Dibunuh Rekannya Sesaat Setelah Telepon Keluarga
"Kalau sekali jalan itu artinya sampai pulang itu kita kasih harga Rp300 ribu ini wilayah Mataram. Kalau keliling ke destinasi wisata di Lombok Barat misalnya sampai Pantai Cemara Lembar Lombok Barat itu Rp500 ribu," ungkapnya.
Dengan tarif tersebut menurutnya sangat terjangkau. Karena kapasitas yang dimiliki odong-odong cukup banyak.
"Kapasitasnya ya lumayan ya sampai 20 orang lebih ya. Apalagi kalau yang naik banyak anak-anak ya," ujarnya.
Penggunaan odong-odong ini makin marak di Provinsi NTB Pulau Lombok. Pasalnya, dengan bak terbuka dan dihias dengan berbagai aksesoris disebut bisa menarik minat para penumpang terutama anak-anak.
"Ini kan kita hiasin dia. Kalau malam itu terlihat jelas ada lampu-lampu dan juga ornament yang lain. Dinding odong-odong kita gambar bisa lebih menarik," tuturnya.
Baca Juga: Lapas di Lombok Barat Siapkan Sel Tahanan Khusus Untuk Agus Buntung
Untuk malam tahun baru biasanya keliling ke Kota Mataram. Di akhir tahun 2024 ini, sudah ada masuk pesanan keliling Kota Mataram.
Biasanya para penumpang hanya ingin melihat perayaan atau kemeriahkan Kota Mataram pada malam tahun baru.
"Kita keliling Kota Mataram saja malam ini. Itu pun kita ambil rute yang tidak macet. Kalau kita masuk ke dalam kota malam tahun baru itu macet sekali. Jadi kita pilih rute yang lain," katanya.
Selama beroperasi kata Edi belum pernah dicegat aparat kepolisian. Meksi menggunakan transportasi bak terbuka, keselamatan penumpang menjadi perhatian utama.
"Alhamdulillah selama ini belum pernah ditilang. Karena saya juga tetap memperhatikan keselamatan penumpang," ungkapnya.
Kontributor Buniamin
Berita Terkait
-
Sambut Tahun Ular Kayu: Bagaimana Tantangan dan Peluang di Era Ketidakpastian?
-
Turis Singapura Alami Pelecehan Seksual di Braga Bandung, Minta Bantuan Publik untuk Ungkap Identitas Pelaku
-
Mendag Ungkap Biang Kerok Harga Minyakita Mahal
-
Dimeriahkan Ari Lasso, Tahun Baru di Ancol Sukses Tampilkan 1.000 Drone Light Show
-
Perform di Swara Prambanan 2024, Feel Koplo Bikin Euforia Awal Tahun 2025 Makin Panas!
Terpopuler
- Penggunaan Kata 'Para' Gibran Dibandingkan dengan 'Fon' Anies, Warganet: Baru Tau Kalau...
- Angelina Sondakh Dulu Dipenjara Berapa Tahun? Vonisnya Kini Dibandingkan dengan Kasus Harvey Moeis
- Sikap Gibran Tak Beri Sambutan Lagi Jadi Sorotan, Lebih Suka Diajak Selfie
- Pengumuman! Elkan Baggott Comeback
- Jay Idzes: Ini Gila, Saya Bermimpi....
Pilihan
-
Debut Mengecewakan di Proliga 2025, Sabina Altynbekova: Kami Gugup...
-
Keras! Menperin: Apple Cuma Cari Cuan di RI
-
Polemik Pendidikan Gratis Rudy-Seno, Dewan Kaltim: Jangan Korbankan Anggaran Sektor Lain
-
Pemprov Kaltim Turunkan Tarif PKB dan BBNKB, Terendah di Indonesia
-
Miliaran Rupiah Terpasang, ETLE Bontang Belum Berfungsi Setelah 2 Bulan
Terkini
-
KDRT, Pelecehan Anak, & TPPO: Catatan Kelam Kasus Kekerasan di Mataram Tahun 2024
-
LPA Mataram Lanjutkan Laporan 12 Pria yang Mengaku Alami Pelecehan Seksual Sesama Jenis
-
Arus Balik Nataru dari Bali Mulai Ramai, Puncaknya Diprediksi Akhir Pekan Ini
-
Sampah Kiriman Penuhi Pantai Jimbaran, Hasil Tangkapan Ikan Turun Drastis
-
Bali Diperkirakan Masih Akan Diguyur Hujan Sampai Februari