SuaraBali.id - Kasus penyakit sifilis di Bali pada 2024 mencapai 1.011 kasus. Kasus ini terdeteksi sejak Januari hingga September.
Adapun kasus tertinggi terjadi di pasien usia 25-49 tahun, yang mencapai 648 kasus.
Sedangkan jumlah kasus pada kelompok usia 20-24 tahun juga signifikan, mencapai 261 kasus, diikuti oleh usia 15-19 tahun dengan 68 kasus.
Adapula kasus yang melibatkan anak-anak, yakni 5 kasus pada usia 0-4 tahun dan 1 kasus pada usia 5-14 tahun.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali, I Nyoman Gede Anom, mengungkapkan bahwa tingginya angka kasus pada usia remaja sangat dipengaruhi oleh faktor pergaulan dan rasa ingin tahu yang tinggi.
"Akses media sosial yang mudah dijangkau juga membuat remaja rentan terhadap informasi yang tidak selalu benar, yang bisa mempengaruhi perilaku seksual mereka," jelas Anom.
Kasus penyakit sifilis ini terbanyak ditemukan di Kota Denpasar yang berjumlah sebanyak 547 kasus, dimana 352 diantaranya dialami pada rentang usia 25-49 tahun.
Kabupaten Badung juga melaporkan 256 kasus dengan usia yang sama mendominasi.
Menurut Dinkes Bali, kendati angka kasus pada 2024 menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana total kasus mencapai 1.694, peningkatan kesadaran masyarakat terhadap tes HIV dan sifilis menjadi faktor utama penurunan kasus.
Baca Juga: Bali Masuki Musim Hujan, Intensitas Sedang Lebat Siang Dan Malam Hari
"Kesadaran untuk melakukan tes dan akses layanan kesehatan yang lebih banyak membuat deteksi lebih cepat, meski mobilitas masyarakat yang tinggi turut mempengaruhi angka kasus di beberapa wilayah," tambah Anom.
Seperti diketahui, Sifilis sendiri adalah penyakit yang disebabkan infeksi bakteri Treponema pallidum dan biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.
Penyakit ini dapat memiliki gejala yang bervariasi, mulai dari luka pada area infeksi (sifilis primer) hingga gejala yang lebih parah pada tahap lanjut (sifilis sekunder). (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah