SuaraBali.id - Di tengah larangan pendakian dalam rangka upacara Karya di Pura Pasar Agung Besakih Giritohlangkir sepasang Warga Negara Asing (WNA) terdeteksi di Gunung Agung, Karangasem, Bali.
Salah satu pasangan WNA yang diduga mendaki tanpa didampingi pemandu tersebut kini sedang berusaha dievakuasi oleh sejumlah pemandu lokal karena mengalami kendala di Puncak Gunung Agung.
Berdasarkan informasi, pasangan WNA yang belum diketahui identitasnya secara pasti itu berasal dari Jerman dan Rusia. Mereka diduga kuat nekat mendaki melalui jalur Pura Pengubengan sejak 12 Oktober 2024 lalu.
Hal Ini dikuatkan dengan temuan sepeda motor di areal Pura Pengubengan. Sampai saat ini kedua WNA tersebut belum kembali, padahal kemarin (13/10/2024) malam terjadi kebakaran hutan di kawasan tersebut.
Baca Juga: Konser Pertama di Bali, Personel DAY6 Juga Cicipi Pie Susu Hingga Nasi Campur
“Kami hanya melakukan pemantauan dari bawah karena target sudah ditemukan oleh pemandu lokal dan saat ini sedang dalam perjalanan turun,” kata Koordinator Pos SAR Karangasem, I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana kepada wartawan, Senin (14/10/2024).
Kelakuan WNA tersebut sangat disayangkan karena mereka nekat mendaki di tengah pemberlakuan larangan untuk mendaki di Gunung Agung berkaitan dilaksanakannya upacara adat warga setempat.
"Aksi seperti itu tentu sangat disayangkan sekali karena pelarangan berwisata ke Gunung Agung tidak dihiraukan. Padahal larangan ini hanya dilakukan saat karya yang dilaksanakan 10 tahun sekali," kata Seksi Publikasi Pura Pasar Agung, I Wayan Suara Arsana, Senin (14/01/2024).
Sebelumnya diketahui, larangan aktivitas mendaki Gunung Agung mulai efektif diberlakukan sejak 1 Oktober 2024 lalu. Larangan ini berlaku di semua pos pendakian selama kurang lebih hingga 2 bulan kedepan sampai tanggal 30 November 2024.
Adapun tujuan penutupan jalur pendakian Gunung Agung bagi wisatawan tersebut sebagai bentuk Yasa Kerti dalam hal perilaku dan perbuatan.
Baca Juga: Konser DAY6 di Bali: Demam K-Pop Jadi Ladang Cuan Mahasiswa
Untuk pelaksanaan karya Nubung Daging Tabuh Gentuh Labuh Gentuh dan Wanakertih di Pura Pasar Agung Besakih Giri tohlangkir tahun 2024 sebagaimana halnya dalam pelaksanaan setiap Yadnya yang besar, perlu didukung dengan pengendalian diri yang baik, sikap dan perilaku yang ikhlas dengan dilandasi kesucian pikiran perkataan dan perbuatan sesuai dengan Lontar indik Panca Walikrama.
Berita Terkait
-
Bali United Incar 4 Pemain Timnas Indonesia yang Segera Habis Kontrak di Klub Luar Negeri
-
Media Malaysia: Jordi Amat Diincar 2 Klub Indonesia
-
Media Malaysia Ribut Pemain Keturunan Indonesia-Spanyol Diincar Persib Bandung dan Bali United
-
Tol di Sumatera, Kalimantan, dan Bali Dipadati Kendaraan! Ini Pemicunya
-
Apes, Dipakai Mudik Mobil Daihatsu Xenia Malah Rusak Kena Ledakan Balon Udara
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan
-
Duh! Nova Arianto Punya Ketakutan Sebelum Susun Taktik Timnas Indonesia U-17 Hadapi Yaman
-
Bukan Inter Milan, Dua Klub Italia Ini Terdepan Dapatkan Jay Idzes
Terkini
-
Bali Larang Minuman Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter, GPS : Kesewenang-wenangan, Bisa Digugat
-
Ini Fasilitas Posko Mudik BUMN dari BRI Saat Arus Balik Lebaran 2025: Agar Pemudik Nyaman
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
-
Koster Perintahkan Pasar Tradisional di Bali Berhenti Gunakan Tas Kresek Saat Berjualan
-
Waspadai Cuaca Laut Saat Arus Balik Lebaran: Gelombang di Selat Bali dan Lombok Capai Dua Meter