SuaraBali.id - Pemeriksaan saksi perusakan gerbang DPRD Provinsi NTB saat aksi demonstrasi pada 23 Agustus 2024 dilaporkan ke Kepolisian Daerah (Polda) NTB. Pelaporan yang dilakukan oleh pihak kepolisian ini menjadi kekhawatiran orangtua mahasiswa.
Sekretaris jendral BEM UNRAM Mataram Yudiatna Dwi Sahreza mengatakan surat dari Polda NTB langsung ke alamat rumah masing-masing mahasiswa.
“Kena mental dari mahasiswa yang dilaporkan. Suratnya langsung ke rumah," katanya Selasa (1/9/2024) sore.
Ia mengakui, orangtua mulai khawatir dengan masa depan anaknya yang dilaporkan terkait kasus perusakan tersebut. Apalagi sejumlah mahasiswa yang dilaporkan saat ini merupakan anak rantau sehingga jauh dengan orangtua.
“Kalau dari orangtua ada yang beberapa yang WA (WhatsApp) saya mengharapkan agar kasus ini bisa cepat selesai. Ada kekhawatiran dari para orangtua,” ungkap Sekretaris Jendral BEM UNRAM Mataram.
Ia mengatakan saat ini masih dalam proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polda NTB. Namun yang dikhawatirkan oleh para mahasiswa yaitu nanti jika ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perusakan gerbang ini.
“Kan mahasiswa juga nanti akan kena dengan aturan etik sebagai mahasiswa. Sudah terpanggil dan ditetapkan sebagai tersangka,” ungkapnya.
Diterangkannya, pemeriksaan kali ini sebanyak 8 orang mahasiswa. Pemeriksaan pada pagi hari dilaksanakan sekitar pukul 09.00 hingga 12.30 wita. Pemeriksaan berlanjut pada pukul 14.00 wita. Dari delapan mahasiswa tersebut terdiri dari tujuh orang berasal dari Universitas Mataram (Unram) dan satu orang mahasiswa berasal dari salah satu perguruan tinggi di Lombok Timur.
“Termasuk saya sudah ikut di BAP juga. Ini untuk pemanggilan kedua. Diminta keterangan tambahan juga diberikan foto dan video,” kata Yudi.
Baca Juga: Dosen Cabul Dipecat dari Universitas Mataram, Korban Mahasiswi 3 Orang
Menurutnya, para mahasiswa tidak ada niatan untuk merusak gerbang yang ada di DPRD NTB. Karena kedatangan ke DPRD NTB hanya untuk menyampaikan aspirasi dan bisa didengarkan oleh para anggota wakil rakyat. Selama pemeriksaan dia mengaku dicecar 30 pertanyaan.
“Namanya juga kondisi di lapangan kan. Akhirnya dari massa aksi dorong-dorong gerbang akhirnya rusak,” katanya.
Setelah adanya laporan, mahasiswa juga sudah melakukan komunikasi dengan sekretaris DPRD NTB. Hanya saja dari komunikasi yang sudah dilakukan belum ada titik temu dan laporan tidak akan dicabut.
“Belum ada titik temu dan Sekwan juga tidak mau mencabut,” katanya.
Kontributor Buniamin
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah