Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 25 September 2024 | 09:58 WIB
Imigrasi Denpasar mendeportasi seorang warga negara asing (WNA) asal Ukraina karena memproduksi konten porno di Denpasar, Senin (23/9/2024) [Istimewa]

SuaraBali.id - Warga Negara Asing (WNA) di Bali kembali berulah, kali ini muncul ulah baru yaitu WNA menjadi pekerja seks komersil (PSK). Hal ini membuat Pemerintah Provinsi Bali bereaksi.

“Teman-teman di imigrasi pasti punya evaluasi, artinya dengan peristiwa ini maka akan menjadi hati-hati semakin selektif, harus dicek dulu,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra, Selasa (24/9/2024).

WNA tersebut berasal dari Rusia ditangkap imigrasi. Keduanya berinisial AA (32) dan NP (26) di vila di daerah Seminyak.

 Salah satu WNA tersebut mengantongi izin tinggal investor, kemudian WNA Ukraina VR (23) yang membuat konten pornografi di vila Ubud, yang mengantongi visa investor.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Tamblang Waluh, Warisan Leluhur Jelang Galungan di Desa Bungaya

“Ini menjadi pelajaran bagi instansi yang mengeluarkan paspor dan visa-nya,” ujar Sekda Bali.

WNA di Bali yang melakukan pekerjaan seksual ini telah mengotori pariwisata Bali, ia sepakat dengan tindakan penegak hukum mengeluarkan bule-bule tersebut dari Bali.

“Itu adalah hal-hal yang mengotori pariwisata kita, maka tindakan tegas dari imigrasi, tindakan tegas dari aparat penegak hukum kita harus apresiasi dan kita harus dukung, mungkin masih ada lagi ayo lah teman-teman yang tahu angkat (isu) itu, supaya kotoran pariwisata kita itu bisa dicabut semuanya,” kata birokrat nomor satu di Pemprov Bali itu.

Ia menilai munculnya WNA berulah ini karena pariwisata Bali yang dimasuki penduduk internasional yang beraneka ragam, mulai dari kelas atas, menengah, hingga bawah.

Pemprov Bali menerima kehadiran mereka yang memang legal dan membawa peluang ekonomi bagi masyarakat, namun yang sebaliknya sulit dihindari apalagi mereka menjalankan aksinya dengan terselubung.

Baca Juga: Beda Dari yang Lain, Penjor Melengkung Hiasi Rumah Warga Jelang Galungan di Bali

“Jadi kalau hari ini ada kasus tidak diambil tindakan tegas, maka akan ada deretan-deretan tindakan lanjut, ini adalah risiko daerah kita sebagai daerah pariwisata, orang melihat Bali ini sebagai lapangan kerja yang terbuka luas, kalau dimanfaatkan positif kan baik, tapi kalau yang begini, adalah hal-hal yang mengotori pariwisata,” ujarnya. (ANTARA)

Load More