SuaraBali.id - Banten pejati merupakan salah satu jenis banten (sesajen) yang sangat penting dalam upacara keagamaan Hindu di Bali. Lebih dari sekadar persembahan, banten pejati sarat dengan makna filosofis yang mendalam, mencerminkan kesungguhan hati umat Hindu dalam menjalankan ajaran agama.
Makna Filosofis Banten Pejati
Kata "pejati" berasal dari kata dasar "jati" yang berarti sungguh-sungguh atau benar-benar. Dengan demikian, banten pejati melambangkan kesungguhan hati seorang umat Hindu dalam melaksanakan suatu upacara.
Ini menunjukkan bahwa persembahan yang diberikan bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga merupakan ungkapan rasa bakti yang tulus kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Baca Juga: Ramai Aksi Penolakan Revisi UU Pilkada, Polda Bali Bersiap Dengan Simulasi
Banten pejati juga memiliki makna permohonan keselamatan dan perlindungan dari segala marabahaya. Melalui persembahan ini, umat Hindu memohon kepada Tuhan agar diberikan keselamatan, keberkahan, dan kelancaran dalam menjalani kehidupan.
Selain itu pejati seringkali dikaitkan dengan konsep Tri Hita Karana, yaitu hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Setiap unsur dalam banten pejati memiliki makna simbolis yang mewakili ketiga aspek tersebut.
Banten pejati juga melambangkan Catur Purusa, yaitu empat sifat dasar manusia, yakni:
- Satwa: Sifat baik, suci, dan murni.
- Rajas: Sifat aktif, dinamis, dan penuh semangat.
- Tamas: Sifat malas, lamban, dan negatif.
- Sattva, Rajas, dan Tamas: Ketiga sifat ini selalu ada dalam diri manusia, namun keseimbangan di antara ketiganya sangat penting untuk mencapai keselarasan hidup.
Unsur-unsur Banten Pejati dan Maknanya
- Air: Melambangkan kehidupan, kesucian, dan penyucian.
- Kain Putih: Simbol kesucian dan ketulusan hati.
- Kancing: Melambangkan kesatuan dan persatuan.
- Biji-bijian: Simbol kesuburan dan kehidupan.
- Buah-buahan: Simbol hasil bumi dan rasa syukur kepada Tuhan.
- Telur: Simbol kelahiran kembali dan kesempurnaan.
- Ikan Asin: Simbol kehidupan di laut dan kekuatan alam.
Penggunaan Banten Pejati
Baca Juga: Air Suci dari Pura Tirta Dalem Buhu Nusa Penida Dipercaya Sudah Ada Ratusan Tahun Lalu
Banten pejati digunakan dalam berbagai upacara keagamaan Hindu, seperti:
Upacara Panca Yajna: Banten pejati merupakan salah satu sarana utama dalam pelaksanaan Panca Yajna, yaitu lima jenis yadnya atau pengorbanan yang dilakukan umat Hindu.
Upacara Manusa Yadnya: Banten pejati digunakan dalam upacara yang berkaitan dengan daur hidup manusia, seperti kelahiran, perkawinan, dan kematian.
Upacara Pitra Yadnya: Banten pejati dipersembahkan untuk menghormati leluhur.
Upacara Dewa Yadnya: Banten pejati digunakan dalam upacara yang ditujukan kepada para dewa.
Banten pejati bukan hanya sekadar persembahan, tetapi juga merupakan wujud nyata dari keyakinan dan spiritualitas umat Hindu Bali. Melalui banten pejati, umat Hindu mengungkapkan rasa syukur, memohon perlindungan, dan berusaha mencapai keselarasan hidup.
Berita Terkait
-
Jokowi Direncanakan Akan Datang ke Bali Demi Kampanyekan Mulia-PAS, Megawati Tidak
-
Buntut 'Jalan-Jalan ke Bali', Pengamat Sarankan Pj Bupati Ganti Kadinsos Jika Tak Ingin Kepercayaan Masyarakat Hilang
-
Polisi Ungkap Lab Narkoba Hasis di Vila Uluwatu Bali Hasilkan Duit Rp 1,5 Triliun Dalam 2 Bulan
-
Polemik Kunjungan Dinas Sosial Kabupaten Bogor ke Bali, Boros atau Kebutuhan?
-
Tak Pakai Baju Nyelonong ke Rumah Warga, Pria Australia di Bali Diduga Mabuk Mushroom
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
BRI Raih Best API Initiative untuk Komitmen Hadirkan Solusi Perbankan Digital yang Inovatif dan Aman
-
NTB Uji Coba Makan Siang Gratis Untuk Murid SD, Seperti Ini Menunya
-
Visi Misi Cagub Bali Saat Debat Dinilai 'Daur Ulang', Frontier : Tak Ada Gagasan Baru
-
Bisnis Prostitusi Berkedok Spa Sampai ke Karangasem, Pekerjanya Bisa Hanya Dapat Rp 100 Ribu
-
Pria Italia Mendadak Jatuh di Restoran Dan Meninggal Dunia, Ngaku Sempat Terkena Sinar Matahari