Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 20 Agustus 2024 | 09:46 WIB
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati usai menghadiri Sidang Paripurna DPRD Provinsi Bali di Denpasar, Senin (8/8/2022). [ANTARA/Ni Luh Rhismawati]

SuaraBali.id - Selama ini Pasar Seni Ubud menjadi ikon bagi pariwisata di Gianyar, Bali. Hal ini karena pasar Ubud menyuguhkan barang kesenian kepada wisatawan yang datang.

Menurut tokoh Puri Agung Ubud yang juga Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, di pasar ini menjadi barometer perekonomian masyarakat. Dengan musibah yang melanda ia merasa prihatin.

"Ubud ini identik dengan Puri, pasar seni dan monkey forest," ujar Cok Ace saat meninjau pasar Ubud katanya sebagaimana diwartakan beritabali.com – jaringan suara.com.

Ia pun meminta agar kondisi pasar ini bisa jadi sediakala.

Baca Juga: Sore Hari di Denpasar Apa saja yang Bisa Dilakukan Selain ke Pantai?

"Maka kami harapkan kepada pemerintah supaya kondisi pasar bisa dikembalikan," harap dia.

Sedangkan soal pedagang, ia meminta agar bisa direlokasi.

"Agar dicarikan alternatif berjualan," ujar mantan wakil gubernur Bali yang mendampingi Wayan Koster itu.

Terlebih kata Cok Ace bahwa di bulan ini masuk kategori high season. Tingkat kunjungan ke Ubud begitu ramai.

"Dengan bulan high season ini, sebetulnya peluang mendapatkan penghasilan bagi pedagang, maka kami harapkan bisa diberikan kesempatan berjualan," ungkapnya.

Baca Juga: Makna Tradisi Megibung Bagi Masyarakat Bali yang Diwariskan Turun-Temurun

Load More