Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 17 Agustus 2024 | 11:36 WIB
Kelompok Tani Somnya Pertiwi mengadakan upacara bendera memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI di area persawahan di Dusun Wangaya Betan, Desa Mengesta, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu (17/8/2024) [ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna]

SuaraBali.id - Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia juga diperingati oleh 50 petani di Kabupaten Tabanan, Bali. Mereka mengadakan upacara di area persawahan kaki Gunung Batukaru.

“Upacara sederhana ini untuk menyemarakkan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Kami petani juga semangat,” kata Ketua Kelompok Tani Somya Pertiwi I Nengah Suarsana di Desa Mengesta, Kabupaten Tabanan, Bali, Sabtu (17/8/2024).

Upacara ini mulai dilaksanakan pukul 09.30 Wita secara sederhana oleh para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Somya Pertiwi Dusun Wangaya Betan, Desa Mengesta, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, yang berjarak sekitar 42 kilometer dari pusat Kota Denpasar.

Para petani mengadakan upacara di area persawahan dengan latar belakang Gunung Batukaru yang juga menjadi titik tengah Pulau Bali.

Baca Juga: Bule di Canggu Joget Breakdance Tanpa Alas Kaki di Tengah Jalan Sebabkan Macet

3 petani menaikkan Bendera Merah Putih pada tiang dengan ketinggian sekitar lima meter, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya yang diputar menggunakan sistem audio jinjing (sound system portable).

Sedangkan yang lainnya menjadi peserta upacara kemudian berdiri di pematang sawah dan langsung menerapkan sikap tegak.

Para petani juga bernyanyi Indonesia Raya dan memberikan tanda hormat kepada Bendera Merah Putih, sesaat setelah lagu kebangsaan berkumandang.

Suasana khidmat terasa saat Bendera Merah Putih mencapai puncak tiang dan setelah itu, para petani menyelesaikan upacara yang berlangsung kurang dari 10 menit itu.

Seorang petani merasa bangga dengan upacara HUT RI itu karena baru pertama kali mengikuti langsung di kawasan persawahan yang selama ini menjadi ladang untuk mata pencaharian.

Baca Juga: Bakar Ilalang di Lahan Kosong, Ketut Astawa Malah Ditemukan Meninggal Tertelungkup

“Ini seru sekali, Saya dan teman-teman petani lainnya itu baru pertama kali ikut upacara langsung di sawah kami,” kata petani I Gusti Putu Sedana.

Setelah rapat, para petani langsung mengadakan rapat tahunan yang membahas program pembibitan padi. (ANTARA)

Load More