SuaraBali.id - Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang meninggal di ladang sawit pribadi, di kawasan Sepupok, Batu Niah, Miri, Sarawak, Malaysia, pada 29 Juli 2024 terbukti disebabkan karena hasil tembakan di bagian dada.
Hal ini berdasarkan autopsi yang dilakukan oleh rumah sakit Miri bagian forensik.
Diduga laki-laki itu adalah korban pembunuhan. Informasi kematian laki-laki berusia 40 tahun dan berasal dari Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat tersebut diperoleh KJRI Kuching dari Ibu Pejabat Polis Daerah (IPD) Miri, Sarawak, pada 31 Juli 2024.
KJRI Kuching telah melakukan pertemuan dengan Ketua Polis Daerah Miri, ACP Alexson Naga Anak Chabu, pada Senin (5/8/2024) kemarin. Pertemuan ini untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
Baca Juga: Pamer Aurat Saat Live TikTok, Konten Kreator Asal Lombok Ini Auto Diantar Warga ke Polisi
Dalam pertemuan tersebut diketahui bahwa peristiwa penembakan terjadi sekira pukul 8 pagi tanggal 29 Juli 2024.
Tidak ada saksi mata yang melihat saat terjadinya penembakan, namun ada 4 orang saksi yang merupakan WNI yang juga bekerja di ladang tersebut, mendengar suara ledakan.
Diterangkannya, saat saksi mencari sumber suara ledakan mereka melihat korban GF sudah terbaring dengan luka di sekujur tubuh, namun masih bernyawa.
Para saksi segera membawa GF ke pondok terdekat. GF sempat mengatakan bahwa ada pencuri yang masuk ke dalam pondoknya, sebelum akhirnya GF meninggal dunia.
Pihak IPD Miri telah mengambil kesaksian keempat orang tersebut dan melakukan pencarian terhadap tersangka pelaku penembakan.
Baca Juga: Modus Licik Sindikat Penipuan Online Taiwan di Bali: Incar Korban di Malaysia, Atasan di Luar Negeri
Namun medan hutan belantara di sekitar lokasi kejadian turut menghambat proses pencarian tersangka.
KJRI Kuching akan terus berkoordinasi dengan kepolisian setempat terkait penyelidikan kasus ini dan berharap tersangka dapat ditemukan untuk diadili serta dijatuhi hukuman sesuai hukum yang berlaku di Malaysia.
Pihak kepolisian Miri mengungkapkan bahwa luka di sekujur tubuh korban GF terjadi karena pelaku menggunakan senapan dengan peluru tabur.
Sehingga mengakibatkan banyaknya luka tersebar di tubuh korban, dengan tiga luka tembus di bagian dada yang berakibat fatal.
Saat ini pihak majikan atau pemilik ladang di mana korban GF bekerja semasa hidupnya sedang mengurus proses pengiriman jenazah untuk dimakamkan di kampung halamannya di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Kontributor : Buniamin
Berita Terkait
-
Indonesia Unggul 3-2 Atas Malaysia, Lolos Perempat Final BAMTC 2025!
-
BAMTC 2025 Day 3: Line Up Indonesia vs. Malaysia, Penentuan Juara Grup B
-
BAMTC 2025 Day 2: Malaysia Kalah 2-3 dari Hong Kong
-
BAMTC 2025: Tang Chun Man/Ng Tsz Yau Sumbang Poin Pertama untuk Hong Kong
-
BAMTC 2025 Day 2: Jadwal Laga Malaysia vs. Hong Kong
Terpopuler
- Peringatan Anies soal Bangun Kota di Tengah Hutan Jadi Kenyataan, IKN Kini Tak Terawat
- Nathan Tjoe-A-On: Membela Suriname Ada di Pikiranku, Selamanya!
- Gibran Rakabuming Pantau Razia Rambut di Sekolah, Netizen Geleng-geleng: Kerjaannya Receh..
- Kini Dipecat Organisasi Advokat, Heboh Gepokan Duit di Amplop Cokelat Milik Firdaus Oiwobo
- Sosok Donny Andretti, Sosok Mentereng Rela Terima Firdaus Oiwobo Usai Dipecat Kongres Advokat Indonesia
Pilihan
-
AION V dengan Harga yang Lebih Murah Hadir di IIMS 2025, Jarak Tempuh Tembus 500 Km
-
Hyundai Venue Meluncur di IIMS 2025, Diklaim Punya Performa Tinggi
-
MG 4 EV X-Power Livery Arsenal Hadir di IIMS 2025
-
Rafael Struick: Saya Diizinkan Pergi
-
Sejarah Panjang Kamera di HP, Dulu Cuma Foto, Sekarang Bisa Buat Film!
Terkini
-
Setelah Atlas, Kini FINNS Juga Direkomendasikan Untuk Ditutup
-
Empat Sekuriti Jadi Korban Bule Ngamuk di Parkiran Finns Beach Club
-
BRI Outlook 2025, UMKM di Indonesia Menyumbang Sekitar 60% dari Angkatan Kerja
-
Sejumlah Remaja Kepergok Mesum di Lapak Pinggir Pantai Lombok Timur
-
Siklon Laut Selatan, Kapal Wisata di Labuan Bajo Diminta Waspada Gelombang Tinggi