Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Jum'at, 02 Agustus 2024 | 15:35 WIB
Imigrasi Denpasar menghadirkan WNA Rusia yang bermasalah dalam jumpa pers di Denpasar, Bali, Jumat (02/08/2024). [ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna]

SuaraBali.id - Seorang warga negara Rusia dibawa ke pengadilan karena tidak dapat menunjukkan dokumen perjalanan berupa paspor. Ia disebut sudah membuang paspornya tanpa alasan yang jelas.

“WNA itu mengaku paspor dibuang sehingga saat kami amankan tidak ada dokumen,” kata Kepala Kantor Imigrasi Denpasar Ridha Sah Putra, Jumat (2/8/2024).

WN Rusia tersebut bernama Anzella Khoroshkova itu sebelumnya ditangkap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gianyar, Bali pada 5 Juli 2024 dan kemudian diserahkan kepada Imigrasi Denpasar.

Perempuan yang datang ke Indonesia pada akhir 2023 itu selama di Bali Anzella melakukan tindakan meresahkan masyarakat Gianyar.

Baca Juga: 3 Kali Insiden Helikopter di Bali, Koster : Helikopter Agar Tak Terbang Semaunya

Ia menumpang di rumah salah satu temannya dan menipu pemilik restoran dengan tidak membayar biaya makanan

Sedangkan pemilik restoran dan warga lalu melaporkannya kepada petugas Satpol PP dan setelah ditangkap, Anzella kemudian diserahkan kepada Imigrasi Denpasar.

Diduga ia sengaja membuang paspor sebagai modus agar petugas tidak mengetahui masa berlaku izin tinggalnya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian pada pasal 71 huruf b disebutkan orang asing wajib memperlihatkan dan menyerahkan dokumen perjalanan atau izin tinggal apabila diminta pejabat imigrasi dalam rangka pengawasan keimigrasian.

Sedangkan pada pasal 116 regulasi itu disebutkan orang asing yang tidak melakukan kewajiban sesuai pasal 71 itu dipidana dengan pidana penjara maksimal tiga bulan atau pidana denda maksimal Rp25 juta.

Baca Juga: Kunjungan Wisman India Dan Eropa ke Bali Menurun

“Apabila sudah ada keputusan tetap dan sudah menjalani hukuman, segera kami deportasi dan mencegah atau menangkal masuk Indonesia,” imbuhnya.

Imigrasi Denpasar, kata dia, sudah melayangkan surat kepada Kedutaan Besar Rusia di Jakarta untuk menerbitkan dokumen perjalanan sementara untuk kebutuhan deportasi setelah berkekuatan hukum tetap dari pengadilan. (ANTARA)

.

Load More