SuaraBali.id - Potensi terjadinya kerusuhan pada Pilkada Serentak Bulan November mendatang dinilai meningkat oleh Badan Pengawas Pemilu dibandingkan pada saat Pemilu 2024 lalu.
Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja menjelaskan jika setiap Pilkada dilangsungkan, jumlah kerusuhan yang terjadi memang lebih banyak dibandingkan saat Pemilu Legislatif atau Pilpres.
Menurutnya, hal tersebut dikarenakan kedekatan pemilih dengan tim sukses dan pasangan calon saat Pilkada.
“Lebih rawan, tren Pilkada lebih rawan. Semua hampir kerusuhan itu di Pilkada. Pemilu ada satu atau dua, tapi di Pilkada banyak (kerusuhan),” ujar Rahmat saat ditemui pada Rapat Koordinasi Pilkada Serentak di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Selasa (30/7/2024)
Baca Juga: Mundur dari Jabatan Wabup Jembrana, Ipat Minta Maaf Janji Kampanye Tak Terpenuhi
“Kedekatan antara tim sukses, masyarakat, dan juga kompetisi yang sesama keluarga mungkin terjadi (saat Pilkada),” imbuhnya.
Selain itu, khususnya di Bali dia menekankan jika tingkat kewaspadaan terhadap kerusuhan ditujukan pada Pemilihan Bupati atau Walikota. Pasalnya, Pemilihan Gubernur Bali dinilai akan lebih aman dibandingkan Bupati dan Walikota.
“(Pilkada) Kabupaten Kota yang paling kita harus waspadai, bukan (Pemilihan) Gubernur. (Pemilihan) Gubernur Bali relatif aman,” ujarnya.
Namun demikian, Rahmat menilai indeks kerawanan Pemilu secara umum di Bali masih tergolong rawan sedang. Indeks kerawanan tersebut dinilai berdasarkan pengalaman Pilkada sebelumnya di daerah tersebut
Jika pada suatu daerah terjadi kerusuhan pada Pilkada sebelumnya, maka kemungkinan pada Pilkada selanjutnya akan mendapat indeks kerawanan tinggi.
Baca Juga: Penari Bali Cilik Ini Membuat Warganet Gemas Akan Gerakannya
“Di Bali cenderung lebih aman. Walaupun masih rawan sedang, Bali termasuk rawan sedang,” tuturnya.
“Biasanya belajar dari Pilkada sebelumnya. Itu yang akan dihitung sebagai salah satu data kami, ada kerusuhan Pilkada sebelumnya pasti (indeks kerawanan) tinggi,” pungkasnya.
Rapat koordinasi Pilkada Serentak digelar untuk mengecek persiapan pelaksanaan Pilkada Serentak di Bali dan Nusa Tenggara. Rapat tersebut diikuti oleh Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto, Mendagri Tito Karnavian, serta lembaga terkait.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Usai Terpidana Mati Mary Jane, 5 Napi Anggota 'Bali Nine' Dipertimbangkan untuk Dipindahkan ke Australia
-
Konsep Pidana di Indonesia Berubah Jadi Alasan 5 Anggota Bali Nine Akan Dipulangkan
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
Jadwal Persib Kontra Bali United Resmi Ditunda
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
DPRD Pilih Alphard Baru Ketimbang Mobil Listrik Karena Fasilitas di Bali Belum Memadai
-
Hujan Berpotensi Menurunkan Keinginan Warga Untuk Mencoblos ke TPS
-
Waspadai Fenomena Cold Surge yang Memicu Gelombang Tinggi di Laut Pada Periode Nataru
-
Korban Erupsi Gunung Lewotobi Akan Tinggal di Huntara, Satu Rumah Diisi 5 Keluarga
-
Turun Gunung, Ibunda TGB Minta Jemaah NWDI Dukung Rohmi-Firin Dan Jangan Dengar Siapapun