SuaraBali.id - Rencana pembangunan transportasi Lintas Raya Terpadu (LRT) di Bali terus berjalan. Terbaru, PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) menunjuk PT Bumi Indah Prima (BIP) sebagai investor utama proyek Bali Urban Rail.
Membawahi PT BIP, terdapat 4 investor lain yang juga berperan untuk rencana pembangunan tersebut.
Menteri PPN, Suharso Monoarfa menjelaskan dengan ditetapkannya investor yang terdiri dari konsorsium itu, dia menjamin jika proses pembangunan LRT di Bali tidak menggunakan dana APBN.
Selain itu, Suharso juga menjelaskan jika proyek tersebut justru dapat menghasilkan keuntungan dan pemasukan PAD (Pendapatan Asli Daerah) untuk Bali.
Baca Juga: WNA Peracik Narkoba Kabur ke Luar Negeri, Nasib Ibu Dan Adiknya di Bali Jadi Sorotan
“Ini adalah sebuah proyek nasional yang ada di Bali yang dibiayai oleh investor. Jadi bukan dibiayai dan menimbulkan utang kepada negara atau daerah, justru menimbulkan benefit,” ujarnya saat ditemui di Sanur, Kota Denpasar, Rabu (24/7/2024).
Dengan ditetapkannya investor tersebut, pembangunan LRT di Bali akan dibagi menjadi 4 fase. Fase pertama mencakup wilayah Seminyak, Canggu, Kuta, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, fase kedua di Nusa Dua, fase ketiga di Sanur, dan fase keempat di Ubud.
Direktur Utama PT SJBD, Ari Askhara menyebut jika pada tahap awal, hanya fase 1 dan 2 yang akan dibangun terlebih dulu. Dia memperkirakan pembangunan dua fase itu akan bernilai investasi sebesar USD10,8 atau sekitar Rp175 triliun.
Dari nominal tersebut, 60 persen diperkirakan akan digunakan untuk menyelesaikan jalur rel transportasi tersebut. Sedangkan 40 persen sisanya akan digunakan untuk membuat infrastruktur penunjang LRT tersebut.
“Dari USD10,8 miliar, mungkin 60 persennya untuk railway, 40 persen lain untuk yang lain-lain. Jadi banyak dan terus berkembang,” ujar Ari pada kesempatan yang sama.
Baca Juga: Waspada Kekeringan! NTB Dilanda Musim Kemarau, Petani Pilih Tanam Jagung dan Tembakau
Rencana groundbreaking pembangunan Bali Urban Rail direncanakan akan dilakukan pada Bulan September 2024 mendatang. Ari merencanakan jika fase 1 dan 2 dari Bali Urban Rail akan rampung pada tahun 2031.
“Diharapkan fase airport kuta dan airport Jimbaran, Udayana, Nusa Dua dapat diselesaikan awal tahun 2028, dan secara keseluruhan fase 1-2 diselesaikan 2031,” imbuhnya.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
-
Jadwal Persib Kontra Bali United Resmi Ditunda
-
IKN Bakal Mangkrak Buntut Prabowo Stop Anggaran Infrastruktur Baru? Rocky: Pukulan Bagi Jokowi
-
Jokowi Direncanakan Akan Datang ke Bali Demi Kampanyekan Mulia-PAS, Megawati Tidak
-
Buntut 'Jalan-Jalan ke Bali', Pengamat Sarankan Pj Bupati Ganti Kadinsos Jika Tak Ingin Kepercayaan Masyarakat Hilang
-
Polisi Ungkap Lab Narkoba Hasis di Vila Uluwatu Bali Hasilkan Duit Rp 1,5 Triliun Dalam 2 Bulan
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Dispar Bereaksi Ketika Bali Tidak Direkomendasikan di Tahun 2025 : Tidak Ada Alasan
-
Serangan Hoaks Pilkada Bali: Polda Kewalahan Buru Buzzer TikTok & Instagram
-
Kecelakaan Beruntun di Gatsu Tengah Denpasar, Ini Kronologi Awal Dan Penyebabnya
-
Spanduk Coblos Si Gundul Akan Dikembalikan ke Rumah Paslon, Satpol PP : Biar Tak Jadi Sampah
-
Hadapi Kepadatan Akhir Tahun di Bali, Kemacetan Mengerikan Tahun Lalu Diharapkan Tak Terulang