Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 24 Juli 2024 | 18:45 WIB
Ilustrasi LRT

SuaraBali.id - Rencana pembangunan transportasi Lintas Raya Terpadu (LRT) di Bali terus berjalan. Terbaru, PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) menunjuk PT Bumi Indah Prima (BIP) sebagai investor utama proyek Bali Urban Rail.

Membawahi PT BIP, terdapat 4 investor lain yang juga berperan untuk rencana pembangunan tersebut.

Menteri PPN, Suharso Monoarfa menjelaskan dengan ditetapkannya investor yang terdiri dari konsorsium itu, dia menjamin jika proses pembangunan LRT di Bali tidak menggunakan dana APBN.

Selain itu, Suharso juga menjelaskan jika proyek tersebut justru dapat menghasilkan keuntungan dan pemasukan PAD (Pendapatan Asli Daerah) untuk Bali.

Baca Juga: WNA Peracik Narkoba Kabur ke Luar Negeri, Nasib Ibu Dan Adiknya di Bali Jadi Sorotan

“Ini adalah sebuah proyek nasional yang ada di Bali yang dibiayai oleh investor. Jadi bukan dibiayai dan menimbulkan utang kepada negara atau daerah, justru menimbulkan benefit,” ujarnya saat ditemui di Sanur, Kota Denpasar, Rabu (24/7/2024).

Dengan ditetapkannya investor tersebut, pembangunan LRT di Bali akan dibagi menjadi 4 fase. Fase pertama mencakup wilayah Seminyak, Canggu, Kuta, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, fase kedua di Nusa Dua, fase ketiga di Sanur, dan fase keempat di Ubud.

Direktur Utama PT SJBD, Ari Askhara menyebut jika pada tahap awal, hanya fase 1 dan 2 yang akan dibangun terlebih dulu. Dia memperkirakan pembangunan dua fase itu akan bernilai investasi sebesar USD10,8 atau sekitar Rp175 triliun.

Dari nominal tersebut, 60 persen diperkirakan akan digunakan untuk menyelesaikan jalur rel transportasi tersebut. Sedangkan 40 persen sisanya akan digunakan untuk membuat infrastruktur penunjang LRT tersebut.

“Dari USD10,8 miliar, mungkin 60 persennya untuk railway, 40 persen lain untuk yang lain-lain. Jadi banyak dan terus berkembang,” ujar Ari pada kesempatan yang sama.

Baca Juga: Waspada Kekeringan! NTB Dilanda Musim Kemarau, Petani Pilih Tanam Jagung dan Tembakau

Rencana groundbreaking pembangunan Bali Urban Rail direncanakan akan dilakukan pada Bulan September 2024 mendatang. Ari merencanakan jika fase 1 dan 2 dari Bali Urban Rail akan rampung pada tahun 2031.

“Diharapkan fase airport kuta dan airport Jimbaran, Udayana, Nusa Dua dapat diselesaikan awal tahun 2028, dan secara keseluruhan fase 1-2 diselesaikan 2031,” imbuhnya.

Kontributor : Putu Yonata Udawananda

Load More