SuaraBali.id - Dua orang pria WNA saling bekerja sama untuk menggerakkan pabrik narkoba jenis Dimethyltryptamine (DMT) di Kecamatan Payanyan, Kabupaten Gianyar. WNA Filipina berinisial DAS berperan sebagai peracik, sementara WNA Yordania berinisial AMI berperan sebagai pemberi dana.
Namun, peracikan narkoba yang dilakukan sejak Januari 2024 lalu itu disebut masih bersifat eksperimen. Meski begitu, Badan Narkotika Nasional memprediksi jika DMT itu akan ditargetkan untuk dipasarkan di Bali.
Proses pemasaran itu juga diprediksi akan melarutkan blue lotus dengan melarutkannya bersama DMT.
“Bahwa narkotika DMT ini rencananya akan dilarutkan dengan blue lotus. Kami memprediksikan bahwa larutan DMT dan blue lotus tersebut akan diperjualbelikan di Bali,” ujar Kepala BNN RI, Komjen Pol Marthinus Hukom saat ditemui di TKP pada Selasa (23/7/2024).
BNN juga masih akan menelusuri potensi jaringan narkoba yang dimiliki oleh pelaku AMI. AMI saat ini disebut masih berada di luar negeri dan berstatus buron.
Namun, BNN berhasil mengamankan alat-alat termasuk komputer yang dimiliki AMI. Data dari komputer tersebut nantinya akan diekstrak untuk melihat potensi jaringan dan pemasaran yang dilakukan oleh AMI.
Terlebih, BNN meyakini jika saat barang racikan DAS selesai, DMT itu akan langsung dibawa oleh AMI untuk dijual.
“AMI yang memodali kita saat ini lakukan pengejaran. Karena produksinya nanti kan berakhir ke dia. Jadi dia sampai ke mana jaringannya kita juga menyita alat-alatnya,” ujar Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol I Wayan Sugiri.
Sementara itu, ada dua orang lagi yang diamankan oleh BNN. Mereka adalah ibu dan adik dari DAS yang berinisial PMS dan DOS. Namun, mereka berdua yang juga tinggal di vila TKP disebut tidak mengetahui jika DAS meracik narkoba.
Baca Juga: Peracik Narkoba di Gianyar Lulusan Kimia di Dubai Dan Jago Membuat Cairan Pembersih
Ibunya hanya mengetahui jika DAS bekerja dengan bahan-bahan kimia saja.
“Untuk keterlibatan dari ibu dan adiknya mereka tidak tahu menahu untuk (pembuatan) DMT, tetapi dia mengetahui bahwa anaknya ini berkeksprimen dengan bahan-bahan kimia ini saja,” ujar Direktur Psikotropika dan Prekursor Deputi Bidang Pemberantasan, Brigjen Pol. Aldrin Marihot Pandapotan Hutabarat.
Sementara vila tersebut juga diketahui rutin dijadikan untuk tempat latihan yoga. Namun, BNN belum menemukan arah dugaan narkoba ini berkaitan dengan latihan yoga tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah