SuaraBali.id - Mungkin sudah menjadi hal biasa bagi perempuan Bali bergelut dengan banten atau sesajen. Hal itu sangat melekat dengan umat Hindu di Bali.
Bahkan, setiap hari mereka selalu menyiapkan sesajen-sesajen tertentu untuk sarana upakara yang dihaturkan di pelinggih.
Salah satu banten yang sudah tidak asing lagi adalah Banten Gebogan. Banten ini berukuran sangat besar dan hanya ada saat upacara tertentu saja.
Baru-baru ini beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan Bali tengah membawa banten Gebogan.
Baca Juga: Dari Sarapan Hingga Hangout Malam, Ini Rekomendasi Tempat Makan Kekinian di Canggu
Uniknya, perempuan ini membawa Banten Gebogan itu sembari mengendarai sepeda motor. Pemandangan ini mungkin sudah menjadi hal biasa bagi masyarakat Bali, namun nyatanya masih banyak yang salut dengan hal tersebut.
Mengenakan pakaian kebaya khas Bali lengkap, perempuan ini dengan santainya membawa Banten Gebogan hanya dengan 1 tangan saja, pasalnya tangan sebelah kanannya ia gunakan untuk mengendarai sepeda motor.
Video milik akun Tiktok @mingwi09 diposting ulang akun Instagram @gianyardaily dan mengundang beragam komentar dari warganet.
“Miiih hebat mboknya bawa NMax lagi,saluuuuuut mbkq,” komentar @kicensumiartini.
“Mihh hebat MBK Niki . Hmm apa daya dengan saya nyuun aja masih tegang isss jew top bget MBK ne,” sahut @luhkristinatina.
Baca Juga: Babi Guling Enak di Kuta dan Denpasar? Ini Rekomendasi Tempatnya
“Semangat mbk geg emang y perempuan bali itu tangguh’n warbyazah,” tulis @putuarin19.
“Kl lomba dah pasti juaranya ...,” ujar @ailadevs_.
“Naik nmax sendiri sudah berat, apalagi bawa banten wanci seperti itu ga sanggup saya...,” sahut @ratmini.putu.
Gebogan biasa disebut dengan Pajegan, bentuk persembahan berupa susunan dan rangkaian buah-buahan, jajanan, dan bunga yang dikreasikan oleh umat Hindu Bali.
Jenis-jenis buah maupun jajanan yang disusun disesuaikan berdasarkan perkembangan zaman. Bukan sekedar banten, Filosofi Banten Gebogan ini terlihat dari bentuknya yang menjulang seperti gunung, semakin ke atas semakin mengerucut.
Di bagian atasnya diletakkan canang dan sampiyan sebagai wujud persembahan dan bhakti ke hadapan Tuhan sang pencipta alam semesta.
Banten Gebogan ini biasanya diusung oleh para ibu-ibu dan gadis-gadis Bali untuk dihaturkan ke pura saat Upacara Piodalan atau Upacara dewa yadnya lainnya sebagai bentuk rasa syukur atas berkat yang telah diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Tuhan Yang Maha Esa.
Kontributor : Kanita
Berita Terkait
-
Sungai Ciujung Tercemar, Yandri Susanto Sebut Ratusan Ribu Jiwa di 4 Kecamatan Terdampak
-
Sepak Terjang Syakir Sulaiman, Pemain Bali United di Tahun 2017 Kini Jadi Pengedar Narkoba
-
BRI Liga 1: Persib Minta Laga Lawan Bali United Ditunda, Ada Apa?
-
Kenapa Send The Song Error Tidak Bisa Dibuka? Jangan Bingung, Ini Solusinya
-
Viral Pasangan Bantu Kakek yang Kehabisan Bensin Gegara Tak Punya Uang
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
3 Maskapai Kembali Batalkan Penerbangan Karena Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
-
Jelang Debat Kedua, TGB Sholat Jumat Bersama Zulkieflimansyah, Lawan Kakaknya di Pilgub NTB
-
BKSDA Minta Waspadai Kemunculan Ular Piton di Rumah Warga Saat Musim Hujan
-
Anomali Cuaca Ekstrem di Mataram Bisa Terjadi Sewaktu-waktu, Nelayan Diminta Waspada
-
Masyarakat Bali Diajak Periksa Bila Temukan Gejala TBC, Biaya Ditanggung BPJS Dan Global Fund