SuaraBali.id - Ratusan pekerja PT Angkasa Pura Supports melakukan aksi unjuk rasa di depan kantornya yang ada di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (4/7/2024).
Aksi tersebut digelar karena karyawan tersebut terancam diubah statusnya dari pekerja tetap menjadi pekerja kontrak atau PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu).
Aksi yang berlangsung sejak pukul 09.00 WITA itu berlangsung dengan tertib. Namun demikian, para peserta aksi tidak dapat menemui direksi perusahaan untuk bernegosiasi mengenai permasalahan tersebut.
Mereka hanya menemui dan melakukan audiensi dengan perwakilan perusahaan. Dari audiensi tersebut, pihak serikat pekerja dan perusahaan menjelaskan aspirasi yang disampaikan dan tindak lanjutnya.
Koordinator lapangan, Ida I Dewa Made Rai Budi Darsana menyampaikan pihaknya telah menyampaikan 5 poin yang menjadi aspirasinya. Dari lima poin tersebut, pihak serikat pekerja meminta pihak direksi untuk menemui serikat pekerja secara langsung untuk bernegosiasi terkait pengubahan status karyawan tersebut.
Pihak serikat pekerja memberikan waktu hingga Minggu (7/7/2024) untuk pihak direksi menunaikan permintaan mereka.
“Meminta agar tiga hari ke depan meminta direksi hadir untuk menemui kami perihal negosiasi status PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu) menjadi PKWT,” ujar Rai saat ditemui di lokasi.
Jika pihak direksi gagal menemui mereka, Rai menyebut akan kembali melakukan aksi serupa dengan massa yang lebih banyak pada Senin (8/7/2024) mendatang. Dia juga akan langsung menyampaikan aspirasi tersebut dan memimta perlindungan kepada Pj. Gubernur Bali dan Ketua DPRD Provinsi Bali.
“Bilamana dalam waktu tiga hari ke depan belum ada kepastian dan dari pihak direksi APS (Angkasa Pura Supports) , maka SPM (Serikat Pekerja Mandiri) akan melakukan orasi kembali pada Senin 8 Juli 2024,” tutur Rai.
Baca Juga: Babi Guling Enak di Kuta dan Denpasar? Ini Rekomendasi Tempatnya
Selain itu, Rai juga menyebut jika aksi lainnya seperti aksi mogok kerja juga dapat dilakukan jika pihak perusahaan belum menemui pihaknya. Meski begitu, dia tetap meminta massa aksi agar tetap mengerjakan tugasnya dengan profesional selama tiga hari ke depan.
“Mudah-mudahan dalam 4 hari ke depan ini pihak direksi berkenan dan membatalkan keputusannya untuk merubah status kawan-kawan kami menjadi PKWT. Maka tidak ada lagi aksi-aksi lagi baik itu aksi mogok kerja maupun aksi damai yang lainnya,” ujarnya.
Pengubahan status karyawan itu dikarenakan PT Angkasa Pura Supports akan bergabung atau merger dengan 8 anak perusahaan lain dan tergabung menjadi PT Integrasi Aviasi Solusi (IAS).
Sementara itu, pihak Angkasa Pura Supports yang diwakili Branch Manager APS Denpasar, Djoko Setyo Pambudi irit bicara mengenai hal tersebut. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut dan menyebut akan memberikan informasi di lain waktu.
“Cuma penyampaian aspirasi. Nanti akan ada press release ya, tidak sekarang ya,” ujarnya.
Rai menjelaskan ada sekitar hampir 500 pekerja khususnya pada bidang keamanan bandara (Avsec) yang terancam akibat kebijakan tersebut. Selain itu, ada 1.200 karyawan pada bidang lainnya yang kemungkinan terdampak kebijakan yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah