
SuaraBali.id - Ratusan karyawan PT Angkasa Pura Support menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor PT. Angkasa Pura Support di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (4/7/2024). Mereka melakukan aksi karena menolak untuk dijadikan pegawai kontrak atau PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu).
Para pekerja yang berprofesi sebagai petugas keamanan Bandara I Gusti Ngurah Rai atau Avsec (Aviation Security) itu sejatinya merupakan karyawan tetap atau PKWTT (Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu) pada perusahaan tersebut.
Namun, setelah perusahaannya akan bergabung atau merger dengan perusahaan lain, status pekerja mereka juga disebut akan diubah.
Pada aksi tersebut, ratusan massa memadati Kantor PT. Angkasa Pura Supports sejak pukul 09.00 WITA lengkap dengan atribut aksi. Mereka membawa sejumlah bendera hingga poster yang berisi tulisan.
Baca Juga: Dalam Setahun, Pesawat Jumbo Airbus A380 Bawa 382.802 Penumpang Melalui Bali
Mereka berorasi secara bergantian selama kurang lebih 2 jam. Sekitar pukul 11.00 WITA, massa aksi juga sempat meriuh saat diberitahu jika pihak direksi perusahaan tidak dapat menemui massa aksi saat itu.
Proses negosiasi sempat berjalan antara massa aksi dengan pihak keamanan agar massa aksi diperbolehkan untuk menyampaikan aspirasi. Kabar baik akhirnya datang sekitar pukul 11.30 WITA setelah perwakilan massa dipersilakan untuk masuk ke kantor untuk melakukan audiensi.
Koordinator lapangan sekaligus Sekretaris Regional Federasi Serikat Pekerja Mandiri, Ida I Dewa Made Rai Budi Darsana menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap PT Angkasa Pura Supports. Menurutnya, sesuatu yang bermasalah jika objek vital seperti bandara dijaga oleh pegawai kontrak.
“Kami kecewa dengan sikap perusahaan. Mereka ini kan aset perusahaan, bandara itu objek vital negara tapi dijaga oleh pegawai kontrak. Ini kan bermasalah sebenarnya,” ujar Rai saat ditemui di lokasi.
Dia menilai dengan adanya isu pengubahan status karyawan itu tidak menghargai loyalitas karyawan yang sudah bekerja selama bertahun-tahun. Sementara, status pekerjaan mereka harus diubah karena alasan merger perusahaan.
Baca Juga: Bandara Bali Utara Direstui Penglingsir, Koster : Harus Bicara Infrastruktur Dulu
“Di mana penghargaan masa kerja? Mengapa mereka yang sudah mengabdi dan memberikan loyalitas selama puluhan tahun dibalas, hanya karena perusahaan merger, mereka diubah statusnya,” imbuh Rai.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Intip Calon Jemaah Haji Gelombang Kedua Mulai Berdatangan ke Asrama Haji Pondok Gede
-
Bandara Soetta Miliki Terminal Khusus Haji & Umrah, Prabowo Apresiasi Transformasi InJourney
-
Prabowo Bikin Heboh di Bandara Soetta: Candaan "Menghilang" ke Menhan Jadi Sorotan!
-
Depan Prabowo, Erick Thohir Janji Revitalisasi Maskapai LCC di Bandara Soetta Rampung Tahun Depan
-
Prabowo Resmikan Terminal Haji-Umrah di Soetta: Jalur Khusus Imigrasi Arab Saudi Langsung di RI
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Elkan Baggott Pergi
- 5 Rekomendasi HP Gaming Rp1 Jutaan: Kamera Oke, RAM Besar Baterai Awet
- Selamat Tinggal Miliano Jonathans, Orang dalam PSSI Bongkar Fakta Ini
- Blak-blakan Zarof Ricar Sering Main Kasus, Ungkap Sosok Hakim Agung Pemberi Akses Perkara
- Mengenal Siti Purwanti, Ibu Maxime Bouttier yang Meninggal di Rumah Luna Maya
Pilihan
-
Soal Daerah Istimewa Surakarta, Aria Bima: DPR Tak Tertarik Bahas Usulan DIS
-
Sistem Pengisian Daya Cepat Dinilai Beri Dampak BurukTerhadap Usia Baterai Mobil Listrik
-
Dua Klub San Lorenzo: Kesamaan Mengejutkan Paus Leo XIV dan Fransiskus
-
Apes! Ketahuan Jadi Fans Arsenal, Is Eks Vokalis Payung Teduh Diusir dari Stadion PSG
-
Utang Pinjol Masyarakat RI Makin Tinggi, Kini Tembus Rp 80 Triliun
Terkini
-
Keluh Gubernur Bali : Sering Dibully di Media Sosial Padahal Merasa Kebijakannya Baik
-
Gubernur Bali Lantik Kepala Kesbangpol Baru Untuk Hadapi Ormas Preman
-
SMKN 1 Tejakula Gelar Perpisahan Kontroversial Undang DJ Berseragam SMA, Ini Kata Disdikpora
-
DJ Diah Krisna Party Putih Abu-abu di SMKN 1 Tejakula Tuai Kontroversi
-
BRI Salurkan Bantuan Infrastruktur Teknologi dan Informasi ke Daerah 3T