Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Selasa, 02 Juli 2024 | 18:47 WIB
Jembatan Titi Ugal-Agil [Tangkap Layar Video by dewangakan3]

SuaraBali.id - Salah satu pura di Bali yang sudah dikenal banyak turis  adalah Pura Tirta Empul di Tampaksiring, Gianyar, Bali. Pura ini cukup populer dan seringkali digunakan untuk melukat.

Bukan hanya ada sumber air saja, di dalam kawasan Pura Tirta Empul ini juga ada diorama “Titi Ugal Agil”.

Umat Hindu Bali pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah yang satu ini. Melansir dari laman Sejarah Hari Raya Hindu, Titi Ugal Agil merupakan jembatan tali yang bergoyang-goyang di atas jurang.

Jurang tersebut diceritakan sangat dalam dan memiliki panas yang luar biasa lantaran ada api yang berkobar.

Baca Juga: Monyet Masuk ke Vila di Jimbaran, Diusir Malah Berlarian di Dalam Rumah

Bukan sembarang jembatan, disebutkan dalam banyak lontar di Bali, bahwa kisah Titi ugal-agil ini adalah jiwa-jiwa (atman) yang ingin keluar dari neraka harus melewati jembatan tersebut agar bisa terlahir Kembali atau reinkarnasi.

Dari dasar jurang di bawah jembatan itu disebutkan bergema teriakan minta ampun serta minta tolong.

Menurut kepercayaan umat Hindu Bali, teriakan orang-orang yang meminta tolong tersebut dari orang-orang yang berbuat dosa.

Mereka meminta bantuan lantaran Tengah menerima hukuman di neraka atau alam bhur loka.

Suatu saat ketika manusia sudah meninggal, maka di suatu kesempatan rohnya akan berkumpul di sebuah padang rumput (Tegal Penangsaran).

Baca Juga: Gagal Tes Kriuk, Sudah Matang Sempurna, Babi Guling Ini Malah Jatuh dan Terbelah Dua

Dari sanalah manusia yang meninggal akan mengalami berbagai macam ujian, dan persidangan sesuai karma yang dilakukan selama di dunia.

Salah satunya yaitu berjalan di atas jembatan tipis dan sangat rapuh ini. Jembatan Titi Ugal agil ini adalah jembatan pengujian bagi para roh.

Apabila kita tidak berhasil menyeberang, maka roh kita akan jatuh ke jurang di bawah jembatan itu. Jurang itu penuh dengan api dan pedang tajam serta berbagai ragam penyiksaan yang disebut dengan neraka.

Kontributor : Kanita

Load More