Eviera Paramita Sandi
Senin, 24 Juni 2024 | 15:04 WIB
Pengasuh Ponpes Al-Aziziyah Ustaz Amirudin memberikan klarifikasi terkait dengan dugaan penganiayaan santriwati berinisial NI asal Ende NTT di Lombok Barat, NTB, Senin (24/6/2024). ANTARA/Dhimas B.P.

Ustaz Amirudin menegaskan bahwa pihaknya terbuka dan mempersilakan agar polisi melakukan investigasi sesuai dengan prosedur hukum.

"Kepada pihak berwajib, kami buka pintu lebar-lebar, silakan investigasi dan temukan siapa yang memukul, kami buka pintu," katanya.

Ia berujar bahwa pihaknya tidak ada niat untuk menutupi persoalan ini demi menjaga nama baik Ponpes Al-Aziziyah.

Ia pun mengaku kecewa kepada pihak yang sudah menyebarluaskan informasi tidak benar di media sosial (medsos) terkait dengan dugaan penganiayaan terhadap santriwati NI.

"Kami sangat menyayangkan berita di medsos itu, yang katanya santriwati NI ini dipukul pakai kayu, dipukul kepalanya, itu fitnah. Jadi, saya ingatkan diri saya dan semua pihak agar hati-hati dalam menyampaikan informasi," ujarnya.

Ia pun mengatakan bahwa dosa memfitnah atau memberikan suatu informasi yang tidak benar itu lebih besar dari dosa membunuh.

"Jadi, kita harus berhati-hati dalam menyebar informasi," kata Ustaz Amirudin.

Menurutnya lebih baik informasi soal santriwati NI menunggu hasil rekam medis pihak rumah sakit.

"Yang paling tahu tentang penyebab penyakit itu adalah pihak rumah sakit, rekam medis ada di sana, baiknya tunggu informasi pasti dari pihak rumah sakit," ujarnya. (ANTARA)

Baca Juga: Siswi SMP di Kabupaten Kupang Ditemukan Pingsan usai Disetubuhi Dua Remaja Pria

Load More