Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Senin, 24 Juni 2024 | 15:04 WIB
Pengasuh Ponpes Al-Aziziyah Ustaz Amirudin memberikan klarifikasi terkait dengan dugaan penganiayaan santriwati berinisial NI asal Ende NTT di Lombok Barat, NTB, Senin (24/6/2024). ANTARA/Dhimas B.P.

Bahkan, dalam keseharian menjalani pendidikan di Ponpes Al-Aziziyah, santriwati NI terkenal sebagai anak yang rajin dan baik.

Santriwati NI juga menempati salah satu kamar asrama utama putri Ponpes Al-Aziziyah, yakni di salah satu gedung asrama lantai 3 dengan kamar bernomor 27.

Kamar tersebut katanya berisi anak-anak dari golongan teladan dan berprestasi serta berakhlak baik.

Ustaz Amirudin beranggapan tidak mungkin ada yang berniat untuk memusuhi atau menyakiti santriwati NI.

Baca Juga: Siswi SMP di Kabupaten Kupang Ditemukan Pingsan usai Disetubuhi Dua Remaja Pria

"Jadi, kami sudah investigasi, kalaupun ada yang menduga ada pemukulan, kami tantang, silakan buktikan, siapa pelakunya, silakan usut," ujarnya.

Ustaz Amirudin menegaskan bahwa pihaknya terbuka dan mempersilakan agar polisi melakukan investigasi sesuai dengan prosedur hukum.

"Kepada pihak berwajib, kami buka pintu lebar-lebar, silakan investigasi dan temukan siapa yang memukul, kami buka pintu," katanya.

Ia berujar bahwa pihaknya tidak ada niat untuk menutupi persoalan ini demi menjaga nama baik Ponpes Al-Aziziyah.

Ia pun mengaku kecewa kepada pihak yang sudah menyebarluaskan informasi tidak benar di media sosial (medsos) terkait dengan dugaan penganiayaan terhadap santriwati NI.

Baca Juga: Usai Nonton MotoGP, Ganjar Pranowo Kunjungi Pondok Pesantren di Lombok Tengah

"Kami sangat menyayangkan berita di medsos itu, yang katanya santriwati NI ini dipukul pakai kayu, dipukul kepalanya, itu fitnah. Jadi, saya ingatkan diri saya dan semua pihak agar hati-hati dalam menyampaikan informasi," ujarnya.

Load More