SuaraBali.id - Seorang santriwati inisial NI di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Lombok Barat diduga dianiaya oleh temannya sendiri. Diduga ia dipukul menggunakan kayu di bagian kepala dan sajadah di bagian mata.
“Kronologis memang betul karena kita lihat secara langsung kondisi dari korban ini sangat memprihatinkan yang sudah menggunakan ventilator. Pengakuan dari korban kepada orangtuanya dilakukan pemukulan oleh rekannya sendiri menggunakan balok, berikut menggunakan sajadah di mata,” katanya Kasat Reskrim kepolisian resort (Polres) Kota Mataram, Kompol I Made Yogi Pusura Senin (24/6) siang.
Ia mengatakan saat ini kondisi korban dalam keadaan kritis dan sedang mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit di Kabupaten Lombok Timur. Informasi kasus tindakan kekerasan tersebut didapatkan dari ayah korban pada Sabtu (24/6) akhir pekan kemarin. Dari laporan tersebut, Polres Mataram membentuk tim khusus untuk melakukan investigasi ke rumah sakit tempatnya di rawat.
“Nanti kita akan tunggu hasil visum dari pihak rumah sakit,” ujarnya.
Korban berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan masih duduk dibangku SMP. Orang tua korban mengetahui kondisi anaknya setelah mendapatkan informasi dari orang tua temannya yang membawa ke rumah sakit di Lombok Timur.
“Senin dua minggu yang lalu ibu dari temannya ini kasihan dan berinisiatif untuk membawanya ke rumahnya. Senin minggu lalu orang Taunya datang dari NTT untuk melihat kondisi anaknya,” katanya.
Dijelaskan Yogi, korban dibawa oleh teman sebangkunya yang merasa kasihan untuk bisa mendapatkan perawatan yang intensif. Karena sebelum dirawat di rumah sakit, korban sempat dibawa ke klinik dan akhirnya dipindah ke rumah sakit karena kondisi yang semakin parah.
“Kalau kasat mata dalam posisi terbaring dengan menggunakan ventilator. Tapi kalau kesehatannya itu dokter yang harus menyampaikannya. Kami bergerak ada permohonan dari pihak rumah sakit dalam hal ini mengeluarkan dari rekam medis,” ungkapnya.
Diterangkan Yogi, dengan adanya aduan tersebut pihak kepolisian akan melakukan pemeriksaan dengan memanggil sejumlah saksi. Mulai dari orang tua korban, temannya yang membawa rumah sakit di Lombok Timur, pihak pondok pesantren hingga sopir.
Baca Juga: Dua Tahanan Kabur dari Sel, Wakapolres Lombok Tengah Mohon Doa
“Tim bergerak ke Lombok Timur ada beberapa orang saksi yang akan kita periksa salah satunya orang tua atau ibu dari rekan korban,” katanya.
Pemanggilan terhadap pondok pesantren akan dilakukan setelah pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket). “Pasti kita akan melakukan pemanggilan secara resmi kepada pondok pesantren untuk menjelaskan kronologisnya,” katanya.butor
Kontributor : Buniamin
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah