SuaraBali.id - Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana memutuskan untuk tidak maju atau ikut serta kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 27 November mendatang. Ia pun mengaku ingin lepas dari ikatan duniawi.
"Saya telah memiliki perencanaan yang matang setelah menyelesaikan tugas sebagai aparatur sipil Negara (ASN), yakni mau 'wanaprasta' atau sedikit demi sedikit melepaskan diri dari ikatan duniawi," kata Lihadnyana, Rabu (5/6/2024).
Selain itu ia memaparkan bahwa alasan untuk tidak ikut pilkada adalah karena masalah biaya/ongkos politik dan tidak memiliki kemampuan manajerial dalam memimpin, serta keluarga juga tidak merestui.
"Saya sudah memiliki perencanaan hidup 'wanaprasta' dan sudah belajar. Karena di umur-umur tertentu sudah seharusnya kita lebih mengendalikan diri dari sifat-sifat manusia seperti sad ripu dan yang kita inginkan adalah ketenangan,” ujarnya.
Baca Juga: Beredar Larangan Pemasangan Baliho dari PDIP Bali, Ada Hubungannya Dengan Giri Prasta?
Ia menyadari bahwa sebagai birokrat yang ditugaskan untuk menjadi penjabat Bupati adalah dalam rangka mengisi kekosongan menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, pemasyarakatan, serta memfasilitasi pemilu dan pemilukada, bukan sebagai calon kepala daerah.
Sebagai putra daerah Buleleng, ia menginginkan agar pembangunan daerah ini menjadi lebih cepat dari sebelumnya.
“Saya hanya mengajak sebagai orang Buleleng mari membangun jiwa masyarakat untuk merasa memiliki daerah ini. Di manapun kita berada, Buleleng harus ditempatkan paling atas. Sekarang yang kami harapkan adalah izinkan kami untuk melaksanakan tugas-tugas selaku Penjabat Bupati, sehingga benar-benar bisa meletakkan satu landasan yang kuat untuk dilanjutkan oleh Kepala daerah yang terpilih nanti,” katanya.
Sedangkan soal upaya percepatan pengangkatan tenaga non ASN yang dikaitkan dengan politik, Lihadnyana menyatakan pihaknya hanya ingin memberikan suatu kepastian status kepegawaian
Menurutnya hal itu tak hanya dapat membantu pegawai yang bersangkutan, namun juga keluarga para tenaga kontrak untuk lebih menyejahterakan perekonomian-nya.
Baca Juga: Petugas KPPS Pilpres Akan Dievaluasi Sebelum Direkrut Dalam Pilkada
“Intinya adalah benar-benar murni dari jiwa yang paling dalam. Kami memahami betul harapan tenaga non ASN. Dalam konteks kita menangani masalah non ASN ini tidak ada motif lain, jangan sampai ini dikaitkan dengan politik. Karena pertama saya tidak maju, kedua karena saya memahami betul bagaimana nasib tenaga non ASN apabila tidak memiliki status kepegawaian yang jelas. Semoga masyarakat bisa menilai dengan jernih,” katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Edy Singgung Soal Tambang Blok Medan di Debat Kedua Pilgub Sumut, Bobby Nasution: Laporkan Pak, Kami Tunggu
-
Dilaporkan Gegara Guyon soal Janda Kaya dan Rasul, Suswono Mangkir Panggilan Baswaslu: Saya Gak Tahu
-
Bandingkan Harga Gorengan Jakarta dengan Bandung, RK Mau Siapkan Dana Mitigasi Pangan Rp 1 Triliun
-
PDIP Endus Dugaan Jokowi Cawe-cawe di Pilkada 2024 Libatkan Oknum Kapolda
-
Pakar Minta Prabowo Tindak Tegas Aparat Penegak Hukum Cawe-cawe di Pilkada
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
Perbekel Bongkasa Terjaring OTT Polda Bali, Diduga Korupsi Dana Pembangunan Pura
-
Nicholas Saputra Buka Kafe di Ubud, Seperti Ini Isinya
-
Ada Potensi Gas Beracun, Masyarakat Diimbau Tak Dekati Kawasan Gunung Iya
-
Paus Sperma Terdampar di Sumba Timur, BSKDA Berharap Tak Dikonsumsi Masyarakat
-
Ayah Kandung di Mataram Laporkan Anak Gara-gara Kasurnya Dijual Untuk Bayar Utang