SuaraBali.id - Pembubaran forum diskusi People’s Water Forum yang dilakukan di Denpasar sejak Senin (20/5/2024) lalu nampak sudah mereda.
Pada Kamis (23/5/2024) pagi, nampak sudah tidak ada blokade yang dipasang di hotel yang menjadi lokasi kegiatan di Denpasar.
Sudah tidak nampak ada orang yang tidak dikenal di sekitar lokasi dan lokasi dapat dimasuki tanpa kendala apa pun.
Saat ditemui, Koordinator PWF, Muhammad Reza Syahib menjelaskan blokade tersebut memang sudah ditarik sejak Rabu (22/5/2024) malam kemarin. Namun demikian, pihaknya tetap merasakan intimidasi dalam bentuk gangguan komunikasi dan peretasan ponsel termasuk miliknya.
“Tapi sampai saat ini kita masih kucing-kucingan setelah blokadenya dibuka kemarin. Gangguan komunikasi internet itu makin banyak yang diretas termasuk HP saya yang saya tidak tahu sekarang ada di mana,” ujar Reza pada Kamis (23/5/2024).
Selain blokade yang dilakukan pihak yang mengaku dari kalangan ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN), mereka juga disebut merampas barang-barang milik peserta PWF termasuk ponsel hingga laptop.
Terhadap peristiwa tersebut, pihaknya sudah melayangkan sampai empat laporan berbeda dari beberapa hal yang telah terjadi kepada Polda Bali.
Kegiatan PWF sejatinya memasuki hari terakhir pada Kamis (23/4/2024) ini. Namun, Reza memilih fokus untuk mengurus peristiwa yang telah terjadi dan tidak melanjutkan kegiatan itu meski sudah tidak ada blokade. Dia juga terkendala komunikasi sehingga banyak rekannya yang tersebar di beberapa wilayah di Bali dan tidak dapat berkomunikasi dengannya.
Selain laporan dari mereka, Reza juga menyebut Komnas HAM telah membuat laporan serupa terkait peristiwa intimidasi tersebut.
Baca Juga: Pj Gubernur Bali Angkat Suara Soal Pelarangan PWF, Akui Tidak Kenal Ormas PGN
“Sekarang prioritas kita ini karena kita tidak dibolehkan tinggal lebih lama, acara kita banyak terganggu di-cancel, barang-barang kita banyak yang hilang dirampas,” tuturnya.
“Kita tunggu follow up-nya, Komnas HAM sudah lapor, pihak lain sudah lapor, banyak pihak yang melapor,” imbuh Reza.
Peserta yang mengikuti PWF disebutnya berkumlah sekitar 130 orang. Beberapa dari mereka terlihat ada yang telah meninggalkan lokasi.
Sebelumnya, intimidasi dan blokade dilakukan selama tiga hari oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan ormas PGN. Blokade tersebut dilakukan dengan tidak mengizinkan siapa pun keluar masuk lokasi termasuk undangan hingga wartawan.
Akibatnya, para peserta sempat tertahan di dalam hotel. Sementara, undangam pembicara ternama seperti Ketua Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) I Dewa Gede Palguna hingga utusan PBB dilarang masuk ke lokasi.
Kontributor : Putu Yonata Udawananda
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
TPA Suwung Ditutup, Kemana Sampah Warga Denpasar dan Badung Akan Dibuang?
-
8 Toko Oleh-Oleh di Bali: Dari yang Murah Meriah Sampai Wajib Diburu Turis
-
5 Destinasi Wajib di Ubud: Dari Tari Kecak hingga Adrenalin Rafting Sungai Ayung
-
Tips Nikmati Liburan Aman dan Tenang di Bali
-
Perkuat Ekonomi Akar Rumput, BRI Raih Penghargaan Impactful Grassroots Economic Empowerment