SuaraBali.id - Tradisi mengantar jamaah haji ke asrama hingga ke pemberangkatan di bandara masih berlangsung hingga saat ini di Pulau Lombok. Bahkan masyarakat yang ikut mengantar haji ke asrama embarkasi Lombok rela menginap di pinggir jalan depan asrama.
Salah seorang warga asal Kabupaten Lombok Timur, Subiardi mengatakan tradisi mengantar jamaah haji yang akan berangkat sudah berlangsung cukup lama. Bahkan seorang jamaah haji biasanya diantar oleh warga sekampung.
“Kita menginap di sini. Karena besok pagi kita ikut mengantar ke bandara. Kita menginap dipinggir jalan ada lahan yang disewakan,” katanya Kamis (16/5/2024).
Ia mengatakan, biaya sewa lahan terbilang sangat murah yaitu hanya Rp100 ribu. Sedangkan untuk alas dan bantal yang akan digunakan sudah membawa sendiri dari rumah.
“Ini kan kita rombongan jadi bawa tikar sendiri,” ujarnya.
Tidak saja lahan, untuk datang mengantar jamaah haji warga juga menyewa mini bus dengan biaya Rp800 ribu per hari. Tradisi yang masih terus dirawat ini, sebagai bentuk rasa simpati dan gotong royong kepada para jamaah yang akan berangkat ke Tanah Suci.
“Ini juga yang mengantar bukan keluarga dekat saja. Tapi tetangga, pokoknya biasanya per dusun bahkan kalau dikampung saya itu satu desa ikut mengantar,” katanya.
Untuk makanan sendiri, ia mengaku merasa tidak kesulitan. Karena sepanjang kawasan Asrama Haji pedagang makanan sangat banyak.
“Tidak bawa makanan dari rumah karena disini sudah banyak sekali,” terangnya.
Baca Juga: Ketua DPC Gerindra Lombok Barat Maju Pilkada Lewat Demokrat
Mengantar haji yang dilakukan tahun ini, warga juga berharap suatu saat juga bisa berangkat haji ke Tanah Suci.
“Dengan mengantar ini siapa tahu tahun depan saya yang diantar,” harapnya.
Tidak saja Subiardi, warga Lombok Timur lainnya Muhammad Fajri mengatakan memilih untuk menginap di sekitar Asrama Haji. Sebagai seorang adik, Fajri akan mengantar sang kakak hingga ke bandara.
“Kita akan berusaha mengantar hingga bandara,” ungkapnya.
Untuk bisa lebih mudah akses dan mengetahui pemberangkatan ke Bandara, dia dan delapan anggota keluarga lainnya mencari lahan untuk menginap.
Tidak bangunan khusus yang disewakan untuk menginap, sehingga para pengantar jamaah haji menggelar tikar dipinggir jalan hingga di lahan persawahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran