SuaraBali.id - Pandemi Covid-19 masih terasa dampaknya di Bali terutama bagi agen pariwisata. Hal ini menjadi catatan bagi Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali.
Menurutnya hingga saat ini masih ada 153 biro perjalanan wisata yang masih tutup dampak dari COVID-19.
“Saya cukup kaget baru mendapat data terakhir ternyata ada 153 anggota sampai saat ini masih tutup, bisa dibayangkan begitu dahysatnya COVID-19, oleh karena itu pemahaman kami bahwa pariwisata Bali pulihnya 80 persen,” kata Ketua DPD Asita Bali I Putu Winastra.
Menurutnya, sebagian besar dari biro wisata yang masih tutup adalah agen dengan target pasar Tiongkok. Sebelumnya di Bali anggota agen resmi dengan target Tiongkok awalnya sekitar 80-90 perusahaan.
Baca Juga: 57 Sopir di Pemprov Bali Ngadu ke Anggota DPR Karena Tak Bisa Ikut PPPK
Setelah pandemi berakhir baru 20 dari mereka yang sudah kembali mewarnai pasar biro perjalanan wisata.
Hal ini pun sangat kontras, karena tahun 2019 sebelum pandemi wisatawan mancanegara asal Tiongkok jumlah kunjungannya per tahun mencapai 2,1 juta, namun selepas COVID-19 baru menyentuh 400 ribu.
“Selain itu, yang masih tutup juga ada dari pasar lain seperti Asia dan Eropa, ada juga yang tutup karena pemiliknya sudah berumur dan memilih bisnis lain, juga para biro perjalanan yang berasal dari luar Bali dan pemiliknya terlanjut meninggalkan Bali tidak kembali,” ujarnya.
Menurutnya secara umum pasar belum pulih, adapula karena mereka terlambat buka dan sudah didahului oleh biro lain dan pasar yang dicari sudah tak ada.
“Secara umum memang pasar belum pulih, lalu ketika mereka terlambat membuka sedangkan biro yang lain sudah buka, bisa jadi pasar yang dicari sudah tidak ada lagi,” sambung Winastra.
Baca Juga: Puncak Arus Balik, Ada 440 Pergerakan Pesawat di Bandara Ngurah Rai Dalam Sehari
Sebagai asosiasi resmi yang diakui pemerintah daerah, Asita Bali menilai meski pasar Tiongkok belum sepenuhnya pulih sebenarnya masih ada peluang pada pasar lain.
“Ini supaya tidak ada masalah seperti Tiongkok, ketika pasar ini berkembang pasti orang yang mau masuk banyak,” ujarnya.
Sedangkan pasar Asia lain selain Tiongkok adalah wisatawan dari negara terdekat yang banyak memilih berwisata di Bali seperti Singapura dan Thailand. (ANTARA)
Berita Terkait
-
5 Pesona Selvi Ananda dalam Kebaya Bali di Jala Fair 2025, Makeup dan Anting Glamor Jadi Sorotan
-
Persib Ajukan Protes ke PSSI, Ada Apa?
-
Lebih Canggih dari Gold Wing tapi Bikin Melongo: Intip Motor Touring Listrik China yang Jadi Perbincangan Dunia
-
Bali International Hospital Akan Segera Dibuka: Menuju Bali Sebagai Destinasi Medical Tourism Kelas Dunia
-
Anak dan Lansia Rentan! Apakah HMPV Lebih Berbahaya dari Flu Biasa?
Terpopuler
- Prank Awal Tahun? Shin Tae-yong Bukan Dipecat, Tapi Naik Jabatan Ini
- Pemecatan Shin Tae-yong Dikaitkan dengan Gibran, Publik: Mending Ganti Wapres
- Eks Striker Barcelona Pengganti STY, Diumumkan Erick Thohir Hari Ini
- Respons Elkan Baggott usai Shin Tae-yong Dipecat PSSI
- Ari Lasso Curigai Pemecatan Shin Tae-yong: Erick Thohir Pusing karena Dikelilingi...
Pilihan
-
KKP Murka Ada Pagar Laut 30 Km di Dekat PSN PIK2: Rezim Untuk Menguasai Perairan Muncul
-
Putra Shin Tae-yong Mencak-mencak, Arya Sinulingga: Tanya Bapakmu!
-
Deddy Corbuzier: Ada Pihak-pihak Minta Podcast Shin Tae-yong Diedit
-
Ragnar Oratmangoen: Tetap Dukung Timnas Belanda!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Januari 2025
Terkini
-
Cerita Suami Tentang Sosok Nurhayati, Ibu 8 Anak yang Tewas Terbunuh di Malaysia
-
Viral Polda Bali Dituduh Menolak Laporan WN Turki, Begini Klarifikasinya
-
Wabah PMK Merebak di Jawa, Pemprov Bali Akui Stok Vaksin Kosong
-
Kasus PMK Kembali Muncul di NTB Tapi Anggaran Vaksin Sapi Sudah Tidak Ada
-
Gempa Magnitudo 4,3 di Lombok Terasa Sampai Bali