Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 17 April 2024 | 13:37 WIB
Wisatawan mancanegara asal China disambut tarian tradisional Bali di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (22/1/2023). [ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww]

SuaraBali.id - Pandemi Covid-19 masih terasa dampaknya di Bali terutama bagi agen pariwisata. Hal ini menjadi catatan bagi Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Bali.

Menurutnya hingga saat ini masih ada 153 biro perjalanan wisata yang masih tutup dampak dari COVID-19.

“Saya cukup kaget baru mendapat data terakhir ternyata ada 153 anggota sampai saat ini masih tutup, bisa dibayangkan begitu dahysatnya COVID-19, oleh karena itu pemahaman kami bahwa pariwisata Bali pulihnya 80 persen,” kata Ketua DPD Asita Bali I Putu Winastra.

Menurutnya, sebagian besar dari biro wisata yang masih tutup adalah agen dengan target pasar Tiongkok. Sebelumnya di Bali anggota agen resmi dengan target Tiongkok awalnya sekitar 80-90 perusahaan.

Baca Juga: 57 Sopir di Pemprov Bali Ngadu ke Anggota DPR Karena Tak Bisa Ikut PPPK

Setelah pandemi berakhir baru 20 dari mereka yang sudah kembali mewarnai pasar biro perjalanan wisata.

Hal ini pun sangat kontras, karena tahun 2019 sebelum pandemi wisatawan mancanegara asal Tiongkok jumlah kunjungannya per tahun mencapai 2,1 juta, namun selepas COVID-19 baru menyentuh 400 ribu.

“Selain itu, yang masih tutup juga ada dari pasar lain seperti Asia dan Eropa, ada juga yang tutup karena pemiliknya sudah berumur dan memilih bisnis lain, juga para biro perjalanan yang berasal dari luar Bali dan pemiliknya terlanjut meninggalkan Bali tidak kembali,” ujarnya.

Menurutnya secara umum pasar belum pulih, adapula karena mereka terlambat buka dan sudah didahului oleh biro lain dan pasar yang dicari sudah tak ada.

“Secara umum memang pasar belum pulih, lalu ketika mereka terlambat membuka sedangkan biro yang lain sudah buka, bisa jadi pasar yang dicari sudah tidak ada lagi,” sambung Winastra.

Baca Juga: Puncak Arus Balik, Ada 440 Pergerakan Pesawat di Bandara Ngurah Rai Dalam Sehari

Sebagai asosiasi resmi yang diakui pemerintah daerah, Asita Bali menilai meski pasar Tiongkok belum sepenuhnya pulih sebenarnya masih ada peluang pada pasar lain.

“Ini supaya tidak ada masalah seperti Tiongkok, ketika pasar ini berkembang pasti orang yang mau masuk banyak,” ujarnya.

Sedangkan pasar Asia lain selain Tiongkok adalah wisatawan dari negara terdekat yang banyak memilih berwisata di Bali seperti Singapura dan Thailand. (ANTARA)

Load More