SuaraBali.id - Pembayaran pajak restoran selama bulan Ramadhan 1445 Hijriah/2024 berpotensi meningkat Rp300 juta hingga Rp600 juta dibandingkan bulan lain. Hal ini diungkap oleh Badan Keuangan Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Menurut, Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram HM Syakirin Hukmi pembayaran pajak restoran di luar bulan Ramadhan rata-rata sekitar Rp2,3 miliar per bulan.
"Tapi di bulan puasa ini diprediksi pembayaran pajak restoran bisa mencapai Rp2,6 miliar atau bahkan Rp3 miliar per bulan," katanya, Selasa (19/3/2024).
Kondisi ini karena banyak warga yang buka bersama di rumah makan atau restoran.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Menang Telak di Mataram, Ini Perbandingan Jumlah Suaranya
Sejumlah hotel juga membuka promosi buka bersama dengan harga khusus sehingga menarik minat warga berbuka di restoran hotel yang tentu bisa berdampak pada peningkatan pajak restoran.
"Kita lihat saja nanti berapa kenaikannya, tapi yang jelas ada peningkatan setoran pajak restoran bulan puasa," katanya.
Animo masyarakat melakukan buka puasa bersama di restoran serta rumah makan dan lainnya cukup tinggi, sehingga bisa mendongkrak realisasi penerimaan pajak restoran di Kota Mataram.
Buka puasa bersama saat ini sudah menjadi budaya bagi warga Kota Mataram untuk makan di restoran dan rumah makan.
"Apalagi sebagai ibu kota provinsi sehingga yang datang makan ke restoran dan rumah makan juga banyak dari warga luar Kota Mataram," katanya.
Baca Juga: Kelelahan, Anggota KPPS di Mataram Keguguran Usai Bertugas
Sedangkan untuk tahun 2024, target pajak restoran ditetapkan Rp40 miliar dan menjadi target tertinggi dibandingkan dengan sumber pajak-pajak lainnya di Kota Mataram.
"Pertimbangannya karena realisasi pajak restoran tahun 2023 mencapai 103,23 persen atau Rp40,2 miliar lebih dari target Rp39 miliar," katanya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
PPN Bakal Naik 12 Persen, Pengamat: Harus Kembali Disalurkan ke Masyarakat Menengah ke Bawah
-
PPN Naik Jadi 12 Persen Dinilai Paradoks, YLKI: Harusnya Naikan Cukai Rokok dan Minuman Manis
-
Ogah Pajak Naik, Publik Serukan #TolakPPN12Persen Hingga Trending di X
-
Tolak PPN 12 Persen, Warganet Kompak Bikin Petisi Batalkan Kenaikan Pajak
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
BRI Raih Best API Initiative untuk Komitmen Hadirkan Solusi Perbankan Digital yang Inovatif dan Aman
-
NTB Uji Coba Makan Siang Gratis Untuk Murid SD, Seperti Ini Menunya
-
Visi Misi Cagub Bali Saat Debat Dinilai 'Daur Ulang', Frontier : Tak Ada Gagasan Baru
-
Bisnis Prostitusi Berkedok Spa Sampai ke Karangasem, Pekerjanya Bisa Hanya Dapat Rp 100 Ribu
-
Pria Italia Mendadak Jatuh di Restoran Dan Meninggal Dunia, Ngaku Sempat Terkena Sinar Matahari