SuaraBali.id - Harga telur ayam ras naik di sejumlah pasar tradisional di Denpasar, Bali. Harganya bahkan mencapai kisaran Rp54 ribu hingga Rp60 ribu menyesuaikan ukuran telur.
Harga ini naik dibandingkan sepekan sebelumnya yang mencapai Rp50 ribu.
“Kenaikan harga telur terjadi sejak satu minggu terakhir,” kata pedagang kebutuhan pokok Wayan Ani di Pasar Kreneng, Selasa (19/3/2024).
Adapun harga telur ayam yang naik ini terjadi di Pasar Kreneng, Pasar Badung, dan Pasar Ketapian Denpasar.
Baca Juga: Viral Sampah di Muara Sungai Pantai Dreamland, DLHK Badung : Truk Perlu 50 Kali Angkut
Hal ini karena permintaan yang mulai meningkat pada momentum hari besar keagamaan di Bali yang berbarengan dengan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 2024.
Sebelumnya masyarakat Hindu di Bali merayakan Hari Raya Galungan pada 23 Februari kemudian Hari Raya Kuningan pada 9 Maret 2024 dan Hari Suci Nyepi pada 11 Maret 2024.
Pedagang tradisional di Bali menjual telur dengan kearifan lokal yakni per kerat bukan satuan kilogram.
Satu kerat berisi total 30 butir telur atau dijual eceran mencapai Rp2.000 per butir di tingkat pedagang pasar. Sedangkan di tingkat pengecer warung, telur ayam ras dijual Rp2.500 per butir atau naik Rp500.
Dilihat dari pemantauan harga Sistem Informasi Harga Pangan (Sigapura) Bali yang dipantau di 60 pasar tradisional di Pulau Dewata, harga telur ayam ras per kilogram mencapai rata-rata Rp29.494 atau naik 2,3 persen sebesar Rp675 dibandingkan satu minggu sebelumnya mencapai Rp28.819 per kilogram.
Baca Juga: Amor Ring Acintya, Bocah 7 Tahun Meninggal Karena DBD Setelah Sehari Dirawat
Harga telur ayam di Bali paling mahal di Kabupaten Jembrana yang mencapai Rp32 ribu per kilogram.
Selain harga telur, komoditas lain yang juga mengalami kenaikan harga yakni daging sapi has luar mencapai Rp118.680 per kilogram atau naik 2,19 persen sebesar Rp2.600 dari seminggu lalu.
Selanjutnya, bawang putih per kilogram mencapai Rp37.658 atau naik 5,26 persen atau sebesar Rp1.982 dibandingkan seminggu lalu.
Sementara itu, harga beras premium menurun secara bertahap yang saat ini mencapai Rp16 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp17 ribu per kilogram. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Tegas! Goenawan Mohamad Wanti-wanti Prabowo: Jangan jadikan Bali Seperti Singapura atau Hong Kong!
-
Nikmati Keindahan Bali dengan Makan Malam Bergaya di Taittinger Champagne Dinner
-
Perjalanan Karier Syakir Sulaiman, Eks Timnas yang Diciduk Gegara Narkoba
-
BRI Liga 1: Bekuk Bali United, Strategi Khusus PSBS Biak Diungkap Pelatih
-
Bali Jadi New Singapore Dan New Hong Kong Jadi Ramai, Sekjen Gerindra Klarifikasi Ucapan Prabowo
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Anomali Cuaca Ekstrem di Mataram Bisa Terjadi Sewaktu-waktu, Nelayan Diminta Waspada
-
Masyarakat Bali Diajak Periksa Bila Temukan Gejala TBC, Biaya Ditanggung BPJS Dan Global Fund
-
Turis Asal Arab Saudi Ditemukan Tak Bernyawa di Hotel Kawasan Legian
-
Bule Rusia Overstay di Bali Berdalih Tak Tahu Aturan Dan Paspornya Terselip
-
Mayat Bersimbah Darah Dengan Leher Tergorok di Taman Pancing Diduga Korban Pembunuhan