SuaraBali.id - Informasi dalam artikel bukan dengan tujuan untuk menginsipirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, silakan hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.
Duka menyelimuti rumah duka mendiang Ni Komang Ayu Miranda Sari di Banjar Dinas Yeh Malet, Desa Antiga Kelod, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali yang meninggal karena gantung diri.
Jenazah gadis 22 tahun itu pun telah dilaksanakan pada Minggu (17/3/2024) di setra desa adat setempat.
Sehari sebelum pembakaran jenazah dilaksanakan, pria yang juga mantan kekasih mendiang itu juga sempat datang ke rumah duka.
Ia tak kuasa menahan kesedihan hingga air mata tak henti mengalir di matanya.
"Ya dua hari lalu sempat datang ke sini dan menangis, sempat juga bersumpah bahwa kabar yang menyebutkan tentang dirinya akan menikah dengan perempuan lain itu tidak benar, karena sebulan lagi akan berangkat kembali kerja ke luar," kata ayah Miranda, I Wayan Sudana, Senin (18/3/2024) di rumah duka.
Kendati demikan, sang ayah tak menampik bahwa sebelum nekat mengakhiri hidup di kamar kosnya, hubungan Miranda dan mantan kekasihnya tersebut sedang merenggang.
Tepatnya hal itu terjadi setelah hari raya Galungan lalu. Masalah itu pun dikatakan membuat kondisi putrinya terguncang namun tidak sampai membuatnya begitu terpuruk.
Baca Juga: Lokasi Ngabuburit Favorit Warga Denpasar Sambil Menunggu Buka Puasa
Ia pun mendapat Direct Message (DM) dari seseorang yang mengatakan bahwa pacarnya tersebut sudah memiliki kekasih baru dan akan segera menikah serta melarang dirinya untuk menghubungi pacarnya lagi.
Setelah mendapat pesan tersebut, kondisi mendiang yang sudah terguncang menjadi sangat kaget sekaligus syok berat, bahkan membuatnya sempat tak sadarkan diri hingga diajak pulang kampung ke rumahnya di Yeh Malet.
"Saya mencari orang yang chating itu, memang setelah Galungan ini hubungan dengan pacarnya agak renggang, tapi dari pacarnya sendiri tidak ada mengatakan akan menikah, kabar itu justru datang setelah ada DM dari seseorang yang bilang bahwa cowoknya akan segera menikah dan melarang menghubungi cowoknya kembali, kabar ini yang membuat anak saya menjadi syok berat," ungkap Sudana.
Pihak keluarga tak menyangka Miranda akan pergi dengan cara yang tidak wajar seperti itu, mengingat tidak ada firasat apapun sebelumnya.
Meskipun Sudana sudah melihat gelagat yang tidak wajar pada saat hari raya Nyepi, dimana waktu itu tiba - tiba ia bangun tengah malam langsung mencium ibu dan adiknya yang sedang sakit.
Diketahui sebelumnya, Komang Ayu Miranda ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di kamar kosnya yang berada di wilayah Denpasar, pada Jumat (15/3/2024) lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah