SuaraBali.id - Gelombang tinggi yang terjadi saat ini kembali menghantam rumah warga di Lingkungan Mapak Indah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Gelombang tinggi membuat warga di harap-harap cemas dan bahkan tidak berani tidur.
Belasan rumah warga yang ada di pinggir pantai rata-rata sudah rusak dihantam gelombang. Rumah di lapisan kedua sudah mulai khawatir karena bisa saja sewaktu-waktu gelombang laut menghantam tempat tinggalnya.
Salah seorang warga di Lingkungan Mapak Indah, Kamil mengatakan selama ini rumahnya belum pernah dihantam langsung oleh ombak. Hal ini karena masih ada bangunan rumah di depan dan pasangan batu.
“Ini rumah saya (sambil menunjuk red). Belum kena, tapi depan kita sudah kena semua ini,” katanya Jumatt (15/3) sore.
Ia mengatakan, saat ini masih tetap bertahan menempati rumahnya. Meksi ada rasa khawatir dengan gelombang yang sangat tinggi, tetapi dia dan keluarganya tidak punya pilihan lain.
“Setiap tahun terjadi ini. Rumah yang di depan kita rata-rata sudah habis dihantam ombak. Tidak ada pilihan lain,” katanya.
Kamil mengatakan kondisi ini sudah biasa terjadi setiap tahun dan berlangsung beberapa hari saja.
Sehingga warga setempat sudah mengetahui apa yang harus dilakukan jika gelombang laut dan angin kencang. Misalnya, keluar dari rumah jika gelombang tinggi sebagai langkah antisipasi.
“Kita tidak berani tidur dan kita semua keluar untuk mengamankan diri,” katanya.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Menang Telak di Mataram, Ini Perbandingan Jumlah Suaranya
Sebagian warga Mapak Indah terutama yang tinggal di bibir pantai sudah pindah ke hunian sementara (huntara). Ia berharap, dengan kondisi saat ini bisa segera ikut pindah menempati rumah tersebut agar bisa lebih aman.
“Mau kita. Teman-teman sudah di sana. Katanya tinggal lima yang akan dibuat dan berharap kita dapat itu,” katanya.
Sementara itu, Yani mengaku sudah sebulan yang lalu pindah ke huntara yang disiapkan Pemkot Mataram. Meksi sudah pindah, sewaktu-waktu tetap ke rumah semua untuk memantau kondisi.
“Sudah sekitar sebulan yang lalu pindah. Sudah ditempati sama anak-anak saya di sana,” katanya.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Mahfuddin Noor mengatakan rumah rusak akibat gelombang pasang banyak yang sudah tidak ditempati. Jumlah rusak yaitu sekitar 12 unit rumah.
“Hanya rumah kosong. Seperti dulu itu ada 10-15 rumah,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran