SuaraBali.id - Parade ogoh-ogoh menyambut Hari Raya Nyepi akan bersamaan dengan pawai ta'aruf di Lombok, Nusa Tenggara Barat dalam menyambut bulan Ramadan. Pelaksaan pawai tersebut dilaksanakan dua agama di Kota Mataram yaitu Agama Islam dan Agama Hindu.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi NTB, H. Zamroni Aziz mengatakan pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi dengan Forkompinda, tokoh agama, tokoh masyarakat lintas agama terkait dengan menyambut hari Nyepi dan bulan suci Ramadan.
"Karena proses sebelum Nyepi kan ada ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh itu hampir bersamaan dengan waktunya dengan pawai taaruf menyambut bulan suci ramadan, itu pelaksanaannya di hari Minggu tanggal 10 Maret 2024," katanya.
Zamroni mengatakan, agar kedua kegiatan tersebut tidak bertabrakan maka Kanwil NTB mengeluarkan kebijakan pembatasan dan pemusatan lokasi acara. Dimana, wilayah Lombok Barat diminta untuk menggelar parade ogoh-ogoh di wilayahnya sendiri.
Baca Juga: Paus Terdampar di Pantai Pringgabaya, Aparat Gabungan Minta Jangan Dibunuh
"Itu yang kita atur tadi, kita sudah sepakati bersama PHDI dan semua lintas agama, Forkompinda, TNI-Polri, ogoh-ogoh kita intruksikan untuk di wilayah Kabupaten/Kota masing-masing," ungkapnya.
Dengan adanya pembatasan tersebut, Kanwil Kemenag juga mengatur waktu parade. Dimana, parade ogoh-ogoh akan dimulai pukul 09.00 pagi hingga 16.00 sore.
"Ogoh-ogoh memulai jam 9 hingga jam 4 sore. Kita berharap semuanya untuk pesertanya dikurangi dan tidak seperti tahun-tahun yang lalu. Kita sepakati juga supaya mobilisasi dari kabupaten/kota yang lain, supaya tidak masuk ke Kota Mataram," katanya
Selain itu lanjutnya, pawai ta'aruf menyambut bulan suci Ramadan akan diatur agar tidak bertabrakan. dengan parade ogoh-ogoh.
"Ini yang kita atur sehingga nanti proses ogoh-ogoh dan taaruf ini tidak ketemu. Jadi waktunya berbeda dan hari yang sama," terangnya.
Baca Juga: Jalan Tol Bali Mandara Tutup 32 Jam Saat Nyepi
Sementara untuk pelaksanaan Hari Raya Nyepi dan Puasa ramadan masyarakat, tokoh agama hingga penyuluh agama sudah menyepakati agar menjaga kondusifitas daerah. Selain itu, saling memahami dan menghargai supaya pelaksanaan Hari Raya Nyepi dan Puasa Ramadan berjalan lancar.
"Kita sepakati supaya nanti yang melaksanakan Nyepi tidak terganggu kemudian yang melaksanakan ibadah sholat tarawih pertama juga tidak terganggu," terangnya.
Sementara itu, Ketua umum Aliansi Pemuda Hindu, I Nyoman Loji Sagitha mengatakan penurunan jumlah ogoh-ogoh yang ikut meramaikan parade ini karena ada kebijakan pembatasan dari pemerintah.
Dimana, pemerintah membatasi jumlah ogoh-ogoh yang akan ikut tahun 2024 ini karena bersamaan dengan pawai ta'aruf menyambut bulan suci Ramadan.
"Kita sudah ingatkan muda-mudi agar bisa ikuti arahan terkait waktu dan tempat. Tahun ini jumlah ogoh-ogoh itu sebanyak 103. Kalau tahun lalu itu 196" katanya.
Dengan jumlah ogoh-ogoh yang akan ikut parade, Loji sapaan akrabnya mengatakan parade bisa selesai hingga 16.00 wita. Satu ogoh-ogoh nantinya akan diberikan waktu selama tiga menit untuk atraksi di panggung kehormatan.
"Dari hitungan tiga menit itu dengan jumlah 130 buah bisa selesai sampai pukul 16.00 wita. Ini kan kebijakan pemerintah," katanya.
Kontributor : Buniamin
Berita Terkait
-
Tewas di Pohon Warga, Staf RS di Lombok Timur Akhiri Hidup Diduga karena Asmara
-
Kebakaran Lahan di Gunung Rinjani, Jalur Pendakian Senaru Ditutup Sementara
-
Abu Gunung Lewotobi Ganggu Penerbangan, Bandara Lombok Batalkan Puluhan Jadwal Terbang
-
BRI Dukung Satlantas Polres Lombok Tengah Beri SIM Gratis untuk Penjual Sayur Keliling
-
Tak Sembarang Orang Bisa, Ini Arti Gelar Tuan Guru Bajang di Lombok
Terpopuler
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Dukung Industri Kreatif, Bank Mandiri Dorong Tenun Tradisional Bali, Lombok dan Kupang Menembus Pasar Global
-
Legenda Nasi Tahu Ni Sarti Sukawati: Kuliner Vegetarian yang Selalu Diburu Wisatawan
-
Dari Pos Pengungsian Gunung Lewotobi, Warga Tetap Dukung Dan Semangati Timnas Indonesia
-
Serangan Fajar Pilkada 2024 Diprediksi Beralih dari Tunai Jadi Uang Digital
-
Raja-raja di Bali Minta Bandara Bali Utara Dibangun di Atas Laut