SuaraBali.id - Pasca pemungutan suara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendata sebanyak empat anggota KPPS di NTB meninggal dunia. Para korban akan diupayakan untuk bisa mendapatkan santunan karena sudah menyukseskan pemilu 2024.
Komisioner KPU NTB, Agus Hilman mengatakan dari data petugas yang meninggal tersebut hanya dua yang sudah dipastikan meninggal akibat beban kerja sebagai petugas KPPS. Sementara yang lain masih dalam proses verifikasi.
Empat anggota KPPS yang meninggal yaitu petugas KPPS di Kabupaten Bima, KPPS dan Linmas di Kabupaten Lombok Barat, dan PPS di Kabupaten Lombok Barat. KPU NTB masih melakukan verifikasi terhadap dua petugas yang lain apakah memang karena beban kerja atau tidak.
“Sementara laporan yang meninggal dunia itu ada empat orang.Tapi yang benar akibat kerja itu yaitu baru dua dan yang masih di verifikasi,” katanya Senin (26/02/2024) siang.
Baca Juga: Detik-detik Menegangkan Petugas KPPS Tak Sadarkan Diri di Masjid dan Meninggal Dunia
Ia mengatakan, selain petugas yang meninggal sekitar 138 orang lainnya mengalami kecelakaan kerja. Sementara terkait dengan santunan, KPU NTB akan memberikan santunan jika sudah memenuhi syarat administrasi.
“Kita akan perjuangkan untuk mendapatkan santunan. Kalau memang memenuhi syarat administrasi,” ungkapnya.
Terkait dengan besaran santunan yang akan diberikan, ia mengaku belum mengetahui secara pasti karena ada kategorinya. Pasalnya, para petugas KPPS sudah berakhir masa kerjanya pada tanggal 25 Februari akhir pekan lalu.
“Tanggal 25 sudah berakhir masa jabatan KPPS kita pada hari ini sudah tidak ada lagi. Pasca penghitungan suara sudah tidak ada kerjanya sudah off,” jelasnya.
Meski masa kerja sudah berakhir, namun dampak-dampak yang ditimbulkan menjadi pertimbangan untuk diberikan santunan. Misalnya, ketua KPPS yang ada di Kecamatan Parado Kabupaten Bima.
Baca Juga: Diduga Kelelahan, Seratus Lebih Anggota KPPS Mengeluhkan Sakit di Kota Mataram
Meninggalnya ketua KPPS tersebut disebabkan karena ada rasa trauma yang cukup besar akibat pembakaran yang terjadi.
Berita Terkait
-
Sempat Berkurang Akibat Beberapa Faktor, Kementan Pastikan Pasokan Cabai di NTB Kembali Normal
-
Harga Cabai Lokal Meroket, NTB Impor 5 Ton Cabai Rawit dari Jawa
-
Hujan di NTB Mulai Berkurang di Awal Ramadan
-
Ini Cara Nawakara Tingkatkan Keamanan di Tempat Kerja
-
Jamin Keselamatan Pekerja, PP Presisi Catatkan Nol Kecelakaan Kerja
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Emas Antam Tembus Harga Tertinggi Sepanjang Masa Hari Ini, Jadi Rp1.742.000/Gram
-
Alasan Koster Naikkan Tunjangan DPRD Bali Karena Kasihan Bebannya Berat
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
-
Catat Lur! Kedubes Kerajaan Arab Saudi dan Pemkot Solo Akan Gelar Buka Bersama Sepanjang 2,7 Kilometer
-
BYD M6 dan Denza D9 Jadi Mobil Listrik Terlaris di Indonesia pada Februari
Terkini
-
Jadwal Imsakiyah 14 Ramadan 1446 H Untuk Denpasar, Jumat 14 Maret 2025
-
Alasan Koster Naikkan Tunjangan DPRD Bali Karena Kasihan Bebannya Berat
-
Shalat Tarawih Ala Masjidil Haram di Islamic Centre NTB, Ini Jadwal Para Imam Timur Tengah
-
Skandal Kapolres Ngada: Order Anak Lewat MiChat Lalu Jual Konten ke Luar Negeri, DPR : Pecat Saja
-
Jadwal Imsakiyah & 2 Doa Berbuka Puasa Ramadan 1446 H Untuk Denpasar