SuaraBali.id - Pembakaran sejumlah kotak suara terjadi di Kecamatan Parado Kabupaten Bima. Hal ini terjadi diduga salah satu calon legislative asal desa tersebut memperoleh suara yang sangat sedikit.
Ketua KPU Provinsi NTB, Muhammad Khuwailid mengatakan peristiwa pembakaran terjadi saat proses penghitungan suara berlangsung di semua TPS untuk calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Kabupaten Bima.
“Kasus Parado ini akibat dari pihak yang kalah. Yang informasi yang kita dapatkan meminta dilakukan penambahan suara di bawah. Tapi keinginan itu tidak dilaksanakan dan menimbulkan emosi dan berujung pada pembakaran terhadap beberapa kotak suara,” katanya Kamis (15/02/2024) pagi.
Aksi pembakaran tersebut berawal dari Desa Parado Wane kemudian bergeser ke Desa Parado Rato termasuk Desa Kanca dan Desa Lere. Peristiwa ini berhasil dihentikan oleh aparat serta forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Bima.
“Pukul 23.30 berhasil mengamankan situasi dan sudah bisa mereda. Seluruh logistic pemilu yang tersisa sudah diamankan dan dipindahkan ke Kantor KPU Kabupaten Bima,” ucapnya.
KPU Provinsi NTB akan melihat lebih jauh dampak dari aksi pembakaran yang dilakuan oleh oknum tersebut. Apakah dengan terbakar kotak suara tersebut mengakibatkan tidak bisa dilakukan perhitungan atau tidak.
“Kami akan pelajari lebih lanjut sikap kami di dalam pleno nanti,” sebutnya.
Sementara terkait pemungutan suara ulang, Khuwailid mengatakan bisa saja dilakukan. Pasalnya, dari proses pemungutan suara tersebut ada hasil yang diperoleh.
“Kalau hasilnya itu tidak bisa dihitung secara regulasi diundang-undang 7 tahun 2017 itu pilihannya adalah pemungutan suara ulang atau pemungutan suara lanjutan akan kita lihat fakta-fakta yang terjadi di lapangan,” jelasnya.
Baca Juga: Simulasi Pemungutan Suara KPU Karangasem, Ada Kendala untuk Pemilih Lansia
Dengan kasus yang terjadi proses perhitungan dihentikan oleh petugas KPPS untuk mengantisipasi hal tersebut terjadi kembali. Sementara di TPS lain di Provinsi NTB sambung Khuwailid sudah berjalan dengan semestinya.
“Partisipasi pemilih belum kita rekap. Kalau diambil dari beberapa TPS jadi sampel target dari partisipasi pemilih bisa tercapai,” lanjutnya.
Kontributor: Buniamin
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran