SuaraBali.id - Dua peristiwa pengeroyokan terjadi selama dua hari beruntun di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Peristiwa tersebut juga sama-sama pengeroyokan yang dilakukan oleh gerombolan pengendara sepeda motor.
Pada peristiwa pengeroyokan di Sempidi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Selasa (16/01/2024) dini hari, satu orang korban tewas tergeletak di pinggir jalan. Sementara, pelaku yang diperkirakan berjumlah 12 orang melarikan diri dari TKP.
Kemudian, pada Rabu (17/01/2024) dini hari, tiga orang pemuda menjadi korban penyerangan serupa. Dalam keterangan saksi, diperkirakan ada 10 pelaku dengan 5 sepeda motor yang mengeroyok korban di Jalan Gunung Soputan, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar.
Menanggapi kedua kasus serupa tersebut, Kabid Humas Polda Bali menjelaskan jika pihaknya menduga tidak ada keterkaitan antara satu kasus dan lainnya. Namun demikian, kasus tersebut masih dalam penyelidikan Polresta Denpasar dan Polres Badung karena semua pelaku berhasil melarikan diri.
Baca Juga: Pemkot Denpasar Edukasi Warga agar Tidak Buang Sampah ke Sungai
“Sementara sejauh ini motifnya sedang dilakukan penyelidikan, namun kemungkinan tidak ada hubungannya,” ujarnya saat ditemui di Mapolda Bali, Rabu (17/01/2024).
Jansen juga memastikan kedua peristiwa ini tidak ada kaitan dengan fenomena klitih yang terjadi di daerah lain.
“Hubungan tadi dengan fenomena klitih, kita belum melihat ada hubungannya dengan kejadian tersebut kedua peristiwa yang baru terjadi,” imbuh Jansen.
Meski masih melakukan pencarian pelaku dari kasus tersebut, Jansen meminta agar para pelaku kedua kasus tersebut agar menyerahkan dirinya kepada polisi agar menerima proses hukum lebih lanjut.
“Ya pastinya (minta pelaku menyerahkan diri), karena ini peristiwa sudah terjadi,” ujarnya.
Baca Juga: Ditangkap! Pelaku Pemukulan Terhadap ODGJ yang Videonya Viral
“Harapan kami para pelaku ya jangan sampai merugikan dirinya sendiri kembali. Segera menyerahkan diri untuk dilakukan proses hukum terhadap peristiwa yang sudah terjadi,” tutur Jansen.
Meski serupa, pelaku dari kedua peristiwa tersebut dapat dijerat dengan pasal berbeda. Pada kasus di Sempidi, para pelaku dapat dijerat pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan bisa dijerat hukuman hingga 12 tahun penjara karena mengakibatkan korban meninggal dunia.
Sementara pada kasus di Denpasar, para pelaku kemungkinan dijerat pasal 354 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman paling lama 8 tahun.
Berita Terkait
-
Kekayaan Jefri Nichol, Sempat Diperiksa Jadi Saksi Kasus Dugaan Pengeroyokan
-
Brutal! Komunitas Vespa Diserang di Sukabumi, Polisi Buru Pelaku
-
Heboh! Jefri Nichol Diperiksa Polisi Terkait Kasus Pengeroyokan di Senopati
-
Seorang Polisi Polda Metro Jaya Dikeroyok Saat Hendak Tangkap Pengedar Narkoba Di Kampung Ambon
-
Dipolisikan, Umar Kei Bantah Keroyok Anak Buah Arsjad Rasjid: Kalau Tangan Saya Jatuh, Pasti Berlumur Darah Bahkan Mati
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
Perbekel Bongkasa Terjaring OTT Polda Bali, Diduga Korupsi Dana Pembangunan Pura
-
Nicholas Saputra Buka Kafe di Ubud, Seperti Ini Isinya
-
Ada Potensi Gas Beracun, Masyarakat Diimbau Tak Dekati Kawasan Gunung Iya
-
Paus Sperma Terdampar di Sumba Timur, BSKDA Berharap Tak Dikonsumsi Masyarakat
-
Ayah Kandung di Mataram Laporkan Anak Gara-gara Kasurnya Dijual Untuk Bayar Utang