SuaraBali.id - Calon Presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo berkunjung ke NTB sejak Sabtu (2/12) kemarin. Kunjungannya mulai dari Pulau Sumbawa hingga Pulau Lombok pada Minggu (3/12) pagi. Kegiatannya di Lombok mulai dari bertemu dengan generasi Z hingga olahraga pagi pada acara car free day (CFD) di Udayana Mataram.
Pada kesempatan tersebut, Capres nomor urut tiga ini juga menyapa para penyandang disabilitasi dan berdialog mengenai hak-hak yang belum terpenuhi selama ini. Mengingat pada 3 Desember juga diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional.
“Mereka menginginkan setara. Artinya mereka ingin punya akses yang sama dengan siapapun. Apakah itu akses pendidikan, akses kesehatan atau dunia usaha,” katanya Minggu (3/12) pagi.
Akses pendidikan, sekolah harus dibuat menjadi inklusi agar para penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama dengan yang lainnya. Selain akses pendidikan, semua warga negara juga harus memiliki hak yang sama baik tempat bekerja maupun di tempat umum. “Sehingga ketika semua harus mandiri mereka mendapatkan fasilitas itu,” katanya.
Ia juga menekankan agar penyelenggara pemilu memberikan akses kepada para penyandang disabilitas, terutama saat pemungutan suara. Dengan begitu, warga yang berkebutuhan khusus ini bisa menyalurkan hak suaranya. “Bisa memberikan akses. Agar bisa datang ke TPS dengan cara khusus yang kemudian bisa menggunakan haknya dan semua tahu,” katanya.
Dari dialog yang digelar dengan para penyandang disabilitas, Ganjar bertanya apakah sudah ada yang pernah memilih atau tidak. Rata-rata para penyandang berjawab sudah namun dengan keterbatasan yang ada. “Ada tapi kursi roda yang tidak bisa masuk karena tempat pemungutan suara yang kecil,” ucapnya.
Seorang penyandang disabilitas ragam tuna daksa bernama Zaenal Abidin mengaku senang dengan kehadiran Ganjar Pranowo. Pria dari Sembung, Narmada, Lombok Barat ini mengaku bahagia bisa dipertemukan langsung dengan sosok Ganjar Pranowo.
"Saya bersyukur dan berterima kasih, dengan sudah ada kursi roda ini. Kedepannya pasti lebih mudah aksesnya dengan adanya kursi roda ini. Semoga nanti akses jalannya juga lebih dipermudah. Karena kami saat ini untuk akses jalan yang kami lalui sulit," ujar Zaenal sambil menghampiri kursi roda pemberian Ganjar dan langsung menggunakannya.
Seorang pelukis bernama Mandra yang merupakan seorang disabilitas juga mengaku kagum dengan sosok Ganjar Pranowo. Ia hadir untuk memberikan hadiah kepada Ganjar Pranowo, berupa lukisan bergambarkan wajah dari Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Nama Ni Luh Djelantik Masuk Dalam TPD Ganjar Mahfud, Ketua KPU Sebut Urusan Bawaslu
Bertepatan HDI ini, Capres Ganjar Pranowo juga melakukan dialog langsung dengan para penyandang disabilitas se-Indonesia melalui perwakilan dari 38 provinsi. Komunikasi Ganjar Pranowo berlangsung melalui teleconference bersama teman-teman penyandang disabilitas.
Kontributor: Buniamin
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran
-
Santunan dan Pemulangan Jenazah WNI Korban Kebakaran Hongkong Ditanggung Pemerintah